Pajak Kendaraan Dihilangkan, PAD Berpotensi Menurun

Pajak Kendaraan Dihilangkan, PAD Berpotensi Menurun

RADARLAMPUNG.CO.ID - Rencana pemerintah menghapuskan pajak pada pembelian kendaraan baru dinilai dapat merugikan daerah. Bagaimana tidak, dua jenis pajak yang turut dikenakan saat pembelian kendaraan baru ini juga bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD) bersumber dari sektor pajak. Tak ayal, jika hal ini benar dilakukan maka sumbangsih pemasukan sektor pajak di pastikan akan merosot. Dua sektor pajak dari pembelian kendaraan yang tercatat juga menjadi sumber PAD ialah Pajak Bea Balik Nama (BBN) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Menurut rencana, pemerintah pusat akan menghilangkan pajak BBN. Padahal sumber PAD dari sektor ini cukup besar di Lampung. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) melalui sekretaris Bapenda Provinsi Lampung A. Rozali menyebutkan di sektor pajak saja di Lanpung bisa menghasilkan pendapatan sampai Rp3 triliun. Untuk pajak BBN, bisa mendapai Rp600 miliar per tahunnya. \"Pajak kendaraan yang dihapus, kan rencananya pajak bea balik nama (BBN) mau di nol kan. Nah BBN dan PKB kan masuk jadi PAD daerah yang dibagikan juga dananya kembali ke daerah. (Dihapus) Ya makanya tidak semudah itu,\" jelas Rozali. Dia menambahkan, karena jika potensi BBN yang ditaksir sekitar Rp600 miliar per tahun bahkan bisa lebih. Haruslah dicarikan solusi lebih dahulu sebelum ditetapkan. Rencana ini menurut Rozali memang masih dalam proses perencanaan. Yang jelas harus ada pemasukan PAD lainnya yang bisa juga kembali ke daerah. Pemerintah kabupaten/kota pun dikhawatirkan akan terganjal pembagian dana bagi hasil. \"Makanya itu dari mana gantinya kan. Tapi memang masih jauh sih itu, masih rencana. Jadi kan nantinya itu akan dibagikan pemerintah pusat menjadi dana bagi hasil yang juga akan dibagikan ke kabupaten/kota, kecuali jika pusat mau menaikan hitungan DBH nya. Dana itu juga untuk kita belanja ya,\" tambah nya. Rozali mengaku sangat menyayangkan jika PAD di salah satu sektor pajak akan dihilangkan. \"PADnya dikhawatirkan hilang. Maka itu, kalau ada yang hilang sangat disayang kan,\" tambahnya. Sampai saat ini untuk PAD yang masuk dari sektor pajak disebut rajawali sudah mencapai 70%. Ini menjadi kabar baik di tengah pandemi covid 19 yang tengah berlangsung saat ini. (rma/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: