Pantaw Kotabumi, Kemenpora Inisiasi 1.000 Pemuda Anti Tawuran
radarlampung.co.id - Kekerasan dan konflik sosial menjadi permasalahan yang kerap muncul di daerah perkotaan maupun pedesaan. Keadaan ini menjadi pemicu terjadinya aksi tawuran yang dilakukan masyarakat, terutama para pemuda dan pelajar.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda berusaha menjadi lembaga pemerintah yang menginisiasi agar pemuda tidak hanya fokus kepada permasalahan yang menyebabkan terjadinya tawuran, tetapi pemuda juga harus fokus menciptakan kedamaian dan ketertiban hidup bermasyarakat.
Untuk itulah, Kemenpora mengadakan kegiatan Pemuda Anti Tawuran (Pantaw) yang bertujuan untuk memberikan penyadaran kepada para pemuda akan buruknya efek tawuran di Kotabumi, Lampung Utara (Lampura), Senin (22/7).
“Tawuran merupakan suatu aktifitas sia-sia yang tidak memiliki efek positif terhadap pembangun dan pengembangan kognisi pemuda. Sebaliknya malah akan memberikan efek negatif yang berkepanjangan,” kata Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Hamka Hendra Noer.
Menurutnya, Pemuda harus menjadi kader perdamaian yang selalu menyebarkan virus-virus kebaikan, kententraman, dan kenyamanan bagi lingkungan sekitar. “Pemerintah ingin hadir menjadi bagian yang akan berjalan bersama para pemuda menyambut Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah menganggap bahwa tawuran pemuda dan pelajar sudah mencapai pada tahap mengkhawatirkan
Dia mengutip data Komisi Perlindungan Anak Indonesia bahwa tawuran di Indonesia meningkat 1,1 % sepanjang tahun 2018, dimana tahun 2017 angka kasus tawuran hanya 12,9 %, tapi tahun 2018 menjadi 14%. “Data ini memperlihatkan kecendrungan meningkatnya kejadian tawuran di Indonesia,” ungkapnya.
Melalui kegiatuan ini, sambungnya, Kemenpora ingin mencetak 1.000 kader anti tawuran di Indonesia, yang akan menjadi role model penyebar nilai-nilai perdamaian dan persaudaraan antar pemuda, baik nilai-nilai perdamaian ini disebar secara langsung personal, maupun melalui media-media sosial yang dimiliki pemuda.
Pada kegitan ini, Kemenpora menggandeng organisasi/lembaga kemasyarakatan untuk melaksankan sosialisasi Pemuda Anti Tawuran, yang akan dilaksanakan di 6 lokasi berbeda seluruh Indonesia.
Yakni, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau; Kota Bumi, Lampung Utara; Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kota Manado, Sulawesi Utara; Pulau Madura, Jawa Timur; dan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. (kyd/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: