PDIP Bandarlampung dan Partai Golkar Bertemu. Akan Usung Wiyadi ?

PDIP Bandarlampung dan Partai Golkar Bertemu. Akan Usung Wiyadi ?

radarlampung.co.id-Pemilihan Walikota Bandarlampung baru akan digelar 2020 mendatang. Namun, partai politik mulai memanaskan ‘mesin’. Kamis (18/7) politisi DPD II Partai Golkar dan DPC PDI Perjuangan menggelar pertemuan di Cafee Likisopoto, Bandarlampung. Pertemuan itu terkait penjajakan koalisi menuju Pilwakot Bandarlampung. Hadir dalam pertemuan itu Ketua DPC PDIP Bandarlampung Wiyadi dan Ketua DPD PG Kota Bandarlampung Yuhadi didampingi sejumlah pengurus masing-masing. Kepada wartawan,  Wiyadi mengungkapkan komunikasi ini dilakukan atas beberapa hal. Diantaranya,  dalam pemenangan Pilpres keduanya juga merupakan tim yang sudah bersinergi. Kemudian,  waktu pelaksanaan Pilwakot yang semakin dekat. \"Kalau komunikasi secara person sudah sering tapi ini resmi kelembagaan. Ya penjajakan koalisi.  Ideologi kami sama,  secara umum visi kami juga sama untuk pembangunan Bandarlampung ke depan, \" kata dia. Wiyadi akan melaporkan hasil pertemuan ke DPD dan DPP. Menurutnya, koalisi memang harus dilakukan. Meskipun PDI Perjuangan merupakan partai pemenang Pileg Bandarlampung,  namun tetap tidak bisa mengusung sendiri. \"Kita nggak bisa memenuhi aturan yang ditetapkan jika maju secara mandiri. Di UU Pilkada minimal 20 persen. Terlebih PKPU terbaru juga masa kampanye diperpendek menjadi 71 hari saja. Makanya kita bersepakat mengintensifkan komunikasi lagi ke depannya, \" kata dia. Terkait nama-nama yang muncul kader i ternal seperti Eva Dwiana, dia mengaku memang ada beberapa nama yang berseliweran dalam internal. Namun,  siapapun itu,  Wiyadi bilang tetap harus mengikuti mekanisme partai. \"Kalau di PDI Perjuangan punya atura  sendiri. Yang menetapkan calon itu kan partai,  bukan pihak luar meminang si A. Itu namanya mengatur partai kami. Mekanismenya kan ketetapan internal partai dulu,  kemudian ditetapkan. Tetap yang menentukan itu DPP, \" jelasnya. Ketua DPRD Bandarlampung ini menyatakan belum ada satu partaipun yang melakukan komunikasi untuk meminang kader PDI Perjuangan. \"Sampai saat ini saya masih ketua DPD,  dan belum ada komunikasi dengan partai lain terkait itu, \" kata dia. Sementara,  Yuhadi mengaku tersanjung dengan pertemuan ini. Hal tersebut lantaran PDI Perjuangan merupakan pemenang pileg.  \"Atas seizin ketua DPD 1 kita lakukan pertemuan ini. Kami menganggap memang ada chemistry dan ini pertemuan yang baik. Mudah-mudahan sampai ke Pilwakot nanti PDI dan Golkar berkoalisi,\" kata dia. [caption id=\"attachment_75704\" align=\"alignnone\" width=\"1280\"]\"\" Jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Bandarlampung dan DPD II Golkar Bandarlampung saat melakukan pertemuan, Kamis (18/7). Foto Agung Budiarto/radarlampung.co.id[/caption] Yuhadi melanjutkan,  pertemuan ini merupakan awal penjajakan keduanya. \"Saya juga sependapat ke depan persoalan internal partai mengenai nama calon tidak bisa diintervensi dari luar. Yang jelas mudah-mudahan rencana perkawinan lancar dan tidak ada unsur keterpaksaan. Kalau nama bisa-bisa saja. Di sini ada bang Sabli tapi finalnya keputusan partai, \" kata dia. Sementara,  Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bandarlampung Melinda mengungkapkan dari arus  bawah memang ada beberapa nama yang didorong untuk maju sebagai calon wali kota. Diantaranya Wiyadi dan Jares Mughni (Bendahara). \"Finalnya memang nanti di DPP, kami mendorong pak Wiyadi dan Pak Jares untuk maju, \" ujarnya. (abd/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: