Pedagang Pasar di Lampura Ogah Swab Antigen

Pedagang Pasar di Lampura Ogah Swab Antigen

radarlampung.co.id - Pedagang pasar di wilayah Kabupaten Lampung Utara (Lampura), diperiksa kesehatannya, Senin, (30/8) melalui swab antigen guna mengetahui paparan covid-19. Seperti dilakukan di Pasar Pagi Kotabumi, mereka diperiksa oleh tim satgasus langsung ditempatnya beraktivitas. Berdasarkan pantauan, masih banyak diantaranya belum mau diperiksa swab antigen. Dari target sekitar ratusan pedagang, hanya ada 27 saja yang mau melakukannya. Sehingga secara bertahap akan Dinas Perdagangan akan mensosialisasikan tentang pentingnya kegiatan itu, guna memutus mata rantai penyebaran. \"Seperti diketahui bersama, ini memang sulit karena mungkin belum paham benar. Jadi secara bertahap coba kita sosialisasikan ini kepada mereka. Agar paham, dan mau mengikuti anjuran pemerintah, \"kata Kadis Perdagangan Lampura, Hendri. Menurutnya, kegiatan itu akan dilaksanakan sampai ditingkat desa/kelurahan. Khususnya wilayah pasar, guna mengetahui paparan dan langkah-langkah dalam mengantisipasi penyebaran covid-19. Meski di Kabupaten Lampura mengalami penurunan zona ke orange, tak menjadikannya abai tetap melaksanakan prokes. \"Jadi ini lambat-lambat kita lakukan kepada warga, karena ketidak tahuannya. Dan kedepan harapan mereka untuk divaksin dapat terealisasi, sementara itu ikuti dulu ini baru ke tahap selanjutnya (vaksinasi) seperti diaspirasikan, \"terangnya. Hendri menjelaskan bahwasanya pedagang yang braktivitas di pasar tidak semuanya belum melaksanakan vaksinasi. Namun diakuinya belum semua, kedepan pihaknya akan coba berusaha mewujudkan. Baik itu melalui koordinasi bersama satgasus maupun leading sektornya, yakni Dinas Kesehatan. \"Kami akan berusaha mewujudkan, karena ini adalah aspirasi pedagang. Saya harap masyarakat mau mendukung program pemerintah, sebab tanpa dukungan mustahil akan terwujud kemaslahatan rakyat, \"ujarnya. Pantauan dilapangan, rata-rata para pedagang takut mengikuti pemeriksaan swab antigen dilaksanakan oleh satgasus kabupaten. Selain sakit, mereka juga tak mengetahuinya. \"Jadi yang kami tahu itu akan divaksin bukan begini, kalau diperiksa apalagi mau dirawat dan isolasi kita kan jadi terhambat. Apalagi itu sampai dicolok-colok hidungnya, kan sakit, \"ujar salah seorang pedagang di sana. Disisi lain, Plt Kepala Dinas Kesehatan Lampura, dr. Maya Natalia Manan didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian (P2), dr. Dian Mauli menambahkan bahwasanya kegiatan itu dilakukan sebelum dilaksanakannya vaksinasi. Sebab, saat ini pihaknya tengah menggencarkan kegiatan itu (testing), untuk menurunkan angka resiko kematian (CFR) yang terbilang tinggi di Provinsi Gerbang Sumatera itu. \"Makanya kita gencarkan testing melalui metode swab antigen ini, alhamdulillah hasilnya negatif semua dari sampel yang diambil hari ini, \"tambahnya. Terkait peningkatan kasus, sampai dengan saat ini belum terjadi peningkatan signifikan. \"Kalau yang lalu-lalu sih, sempat naik sampai 40 kasus. Tapi beberapa hari ini tak ada peningkatan (0), kalau testingnya baguskan kan dapat menurunkan resiko kematian. Apalagi kalau kasusnya pun turun, pasti lebih baik lagi, \"pungkas Kabid P2 Dinkes Lampura, dr. Dian Mauli. (ozy/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: