Pejuang Muda Kemensos Turun ke Pesawaran, Verifikasi ASN Penerima Bansos

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pejuang Muda Kementerian Sosial tengah turun ke lapangan guna memverifikasi dan memvalidasi indikasi ASN yang menerima bantuan sosial di Pesawaran.

\"Mereka sudah ada data. Saat ini lagi turun ke lapangan untuk verifikasi. Hasil mereka turun, langsung dilaporkan ke Kementerian Sosial. Tidak ke kita lagi. Kita tidak tahu berapa. Siapa saja by name by addres-nya,\" kata Kepala Dinas Sosial Pesawaran A. Razak, Senin (22/11).

A. Razak mengungkapkan, pelaksanaan verifikasi dan validasi sifatnya independen. Di mana, laporan disampaikan secara online.

Nantinya setelah verifikasi dan validasi sekitar dua bulan, data ASN yang masuk dalam bansos akan dihapus dari Kementerian Sosial.

\"Mereka langsung dan sifatnya independen. Mereka hanya izin untuk turun ke lapangan. Nanti mereka lapor langsung ke kementerian. Data (ASN) yang menerima bansos akan dihapus, dan diganti dengan masyarakat yang lebih membutuhkan,\" tegasnya.

Plt. Kabag Kesra ini melanjutkan, Pejuang Muda yang melakukan tagging berjumlah sembilan orang. Dua di antaranya mahasiswa dari Semarang dan Bandung. Selebihnya mahasiswa Unila dan UIN Raden Intan Lampung.

\"Mereka membawa dasar (surat) dari Kementerian. Kita sudah buat surat yang ditandatangani pak bupati agar desa dapat memberikan dukungan kepada pejuang muda yang tengah turun ke desa,\" ujarnya.

Diketahui, aksi bersih-bersih data bantuan sosial (bansos) menemukan 31.624 ASN masuk daftar penerima bantuan dari pemerintah.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan, data tersebut langsung ditanyakan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Hasilnya dibenarkan bahwa 28.965 orang merupakan ASN aktif yang tersebar pads 511 kota/kabupaten di 34 provinsi. Termasuk Provinsi Lampung. Sisanya dilaporkan tidak lagi menjabat ASN karena pensiun.

’’Nyata di KTP (tertulis, Red) PNS. Masak ya kita diam saja,” kata Risma dalam temu media, Jumat (19/11). Jenis bansos yang diterima beragam. Mulai bantuan pangan nontunai (BPNT) hingga program keluarga harapan (PKH). (ozi/ais)

Sumber: