Pelaku Inses Miliki Latar Belakang Perilaku Seksual Menyimpang

Pelaku Inses Miliki Latar Belakang Perilaku Seksual Menyimpang

radarlampung.co.id – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mendatangi Mapolres Tanggamus, Kamis (28/2). Ia melihat kondisi YF (15), salah seorang pelaku inses di Pringsewu. Bersama ayah dan kakak kandungnya, remaja itu mengintimi AG (18), saudara perempuannya. Komunikasi dilakukan secara tertutup oleh Seto bersama YF yang didampingi Kanit PPA Satreskrim Polres Tanggamus Ipda Primadona Laila. Menurut Seto, kasus inses yang dilakukan anak-anak harus jadi perhatian serius semua pihak. Mulai pemerintah, dinas sosial, hingga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). \"Pelaku memang bisa dikenakan sanksi. Tapi juga harus direhabilitasi, sehingga tidak akan mengulang lagi perbuatan serupa kedepannya,\" ucap Kak Seto—sapaan akrab Seto Mulyadi kepada wartawan. Dilanjutkan, pelaku inses biasanya memang memiliki latar belakang perilaku seksual menyimpang yang dilakukan sebelumnya. Hasil komunikasi dengan YF, diketahui latar belakang pendidikan remaja itu memang kurang. Ia hanya sekolah hingga kelas 1 SD dan belum bisa membaca. \"Dari segi pendidikan sangat kurang. Adanya pengaruh media sosial dari HP, mendorong seksual pengaruh lingkungan. Akhirnya kakaknya jadi korban,\" paparnya. Ia menilai kasus inses di Sukoharjo, Pringsewu seperti gunung es. Mungkin yang viral dari Pringsewu. Tapi bisa terjadi di daerah lain. \"Intinya, harus ada perhatian masyarakat. Siapapun yang tahu ada perilaku kekerasan pada anak tidak melapor, maka yang membiarkan bisa terkena sanksi,\" tegasnya. Dalam kesempatan tersebut Seto juga mengapresiasi langkah Polres Tanggamus yang sudah menangani kasus ini dengan baik. \"Saya juga apresiasi atas kinerja Kapolres Tanggamus beserta jajaran dalam menangani kasus ini dengan baik. Begitu juga perhatian dari Pemkab Pringsewu dan lembaga sosial pemerhati anak berbasis kemasyarakat yang sudah memberikan perhatiannya terhadap kasus ini. Semoga peristiwa ini menjadi yang terakhir dan kedepan tidak ada lagi,\" ucapnya. (ral/ehl/ais)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: