Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Tabur Kompas Darat

Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Tabur Kompas Darat

Oleh: Syaiful Bahri, M.Si, Dr. Eng. Yul Martin, M.T, dr. Rasmi Zakiah Okarlina, M.Farm, Lina Marlina, S.P., M.Si.   RADARLAMPUNG.CO.ID-Tim pengabdian masyarakat dari tiga fakultas Universitas Lampung (Unila) melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Program Tabur Kompas Darat. Masing-masing perwakilan dosen Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Pertanian. Kegiatan berlangsung pada salah satu desa di Lampung, Kedamaian, ini didasari rendahnya kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya pengolahan sampah rumah tangga menjadi lebih bermanfaat. Kurangnya kepedulian terhadap pengelolaan sampah tersebut pun berdampak pada terus meningkatnya timbunan sampah di berbagai tempat pembuangan akhir (TPA) yang disebabkan sulitnya memisahkan limbah organik dengan limbah yang dapat didaur ulang. Tim pengabdian menilai penumpukan limbah tersebut sejatinya dapat diminimalisasi kalau terdapat kesadaran pada masyarakat luas akan pentingnya pengelolaan sampah yang masih dapat didaur ulang menjadi lebih efektif dan efisien oleh pihak yang berperan di dalamnya. Dalam hal ini, pengomposan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tumpukan sampah bersumber dari limbah dapur yang masih dapat diolah menjadi produk lebih bermanfaat. Kompos sendiri, terang Syaiful Bahri –salah satu tim pengabdian, selain digunakan sebagai media tanam juga pupuk yang dapat memperbaiki sifat-sifat fisika dan kimia tanah serta media tumbuhnya tanaman. Tetapi pola pikir atau mindset masyarakat yang masih menganggap teknik pengomposan cenderung sulit, menurut dia, menjadikan rendahnya minat masyarakat untuk mengolah sampah dapur manjadi kompos. ’’Kondisi tersebut mendorong kami selaku akademisi Universitas Lampung tergerak untuk melakukan program pengabdian masyarakat dengan mengusung tema Tabur Kompas Darat atau Tabung Biru Komposter Sampah Dapur Rumah Tangga,” ungkapnya melalui rilis Humas Unila yang diterima Radar Lampung, Rabu (1/9). Tabur Kompas Darat, jelasnya, merupakan komposter sederhana yang menggunakan alat tabung sebagai media pengomposan dengan desain yang sedemikian rupa sehingga proses pengomposan akan berjalan dengan lebih baik. ”Tabung ini didesain untuk mengolah sampah dapur rumah tangga berupa sayur, buah, dan daun menjadi kompos dengan bantuan bioaktivator yang disemprotkan pada sampah tersebut setiap dimasukkan ke dalam tabung komposter. Bioaktivator atau starter dalam kegiatan ini akan dibuat sendiri yakni menggunakan mikroorganisme lokal,” bebernya. Pengabdian meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan sampah dapur rumah tangga menjadi kompos bermanfaat mengubah paradigma tentang sampah dan melakukan pengelolaan sampah berbasis partisipasi aktif dari masyarakat sehingga perkembangan ekonomi tidak akan mengakibatkan dampak negatif yang merugikan masyarakat. Kemudian terjalinnya inisiatif kerjasama perguruan tinggi, pemerintah desa, dan warga dalam rangka pemberdayaan ekonnomi masyarakat menuju pengolahan sampah mandiri dan terpadu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: