Pemkab Lambar Jajaki Pemasaran Pisang ke Pasar Modern
RADARLAMPUNG.CO.ID - Anjloknya harga jual pisang di Lampung Barat mendapat perhatian serius dari pemkab setempat dan DPRD. Terlebih, ini juga dalam rangka menjalankan amanah UU Nomor 19/2013 yang mengisyaratkan pemerintah wajib melindungi petani dengan menstabilkan harga, termasuk menampung hasil panen. Kepala Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan (Dikoperindag) Lambar Sugeng Raharjo mengungkapkan, masalah tersebut perlu ditangani secara komprehensif. Mulai dari hulu hingga hilir. ”Karena harus dibedakan, mana yang menjadi kewenangan dari dinas teknis. Dalam masalah di hulu, tentu Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang mengatur soal pola tanam. Sementara kami soal masalah di hilir. Termasuk pemasaran dan lainnya,\" kata Sugeng Raharjo. Sugeng mengungkapkan, harus dipahami bahwa masalah harga dipengaruhi banyak faktor. \"Pertama masalah permintaan atau suplai berkurang. Baik di dalam maupun luar daerah. Seperti di Pulau Jawa dan lainnya,” urainya. Jika permintaan berkurang, maka memengaruhi soal harga jual di tingkat petani. Fluktuasi harga sifatnya temporer, tergantung pasar secara global. Menurut Sugeng, banyak hal yang telah dan akan dilakukan oleh Diskoperindag Lambar dalam menyikapi persoalan tersebut. ”Yang pertama, kami akan menggiatkan pelaku UMKM untuk mengolah bahan atau komoditas dasar pisang, tomat dan lainnya untuk menjadi produk pangan. Seperti pisang sale dan dodol tomat. Kita dorong, silahkan petani membentuk UMKM,” sebut dia. Selanjutnya, Diskoperindag sedang membangun sentra IKM di Kecamatan Kebuntebu. Ini menjadi salah satu alternatif dan solusi. Lalu sosialisasi terhadap UMKM. Tidak hanya itu. Sesuai keinginan petani, pihaknya juga akan menjajaki membantu pemasaran. Misalnya di pasar modern maupun supermarket. Ketika itu terwujud, maka kualitas maupun pengemasan tentunya akan diterapkan. Petani harus siap untuk memenuhi permintaan sesuai dengan standar yang ditetapkan. ”Tidak kalah pentingnya, Pemprov Lampung berencana melaksanakan pasar lelang. Ini sedang disusun. Kami akan berkoordinasi dengan provinsi untuk bisa ikut dalam pasar lelang tersebut sehingga menjadi peluang bagi petani Lambar memasarkan produknya,” pungkas Sugeng. Sementara Ketua Komisi II DPRD Lambar Sarwani menyatakan segera berkoordinasi dengan dinas terkait. Pihaknya juga akan melakukan kunjungan kerja ke Lembang untuk mempelajari cara petani mempertahankan pasar. (nop/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: