Pemkab Lampura Persiapkan Langkah Strategis Hadapi Lonjakan Masa PSBB
radarlampung.co.id - Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura), mempersiapkan langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan masyarakat datang dari wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, pasca ditetapkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Sekretaris Kabupaten Lampura, Drs. Lekok, MM mengatakan, saat ini pemerintah daerah telah memberikan arahan kepada seluruh satuan tugas (Satgas) GTPP sampai ditingkat perdesaan. Hal ini agar dapat melakukan upaya prepentive pencegahan dilapangan, mulai dari memantau secara ketat aktivitas pelaku perjalanan. Baik itu dari wilayah pandemi atau zona merah maupun yang berasal dari daerah terpapar dalam keadaan terburuk (merah), tingkat penyebaran covid-19.
\"Bila ada aktivitas keluar masuk warga, baik itu berasal dari desa/kecamatan maupun dari daerah pendemi harus dilaporkan kepada satgas GTPPB Kabupaten Lampura. Mulai dari tingkat desa-kecamatan, lalu mempersiapkan fasilitas karantina,\" kata Lekok, Selasa (15/9).
Menurutnya, Pemkab Lampura, akan mendorong kepada satgas gugus tugas sampai ditingkat bawah untuk dapat memberikan edukasi atau pencegahan terhadap masyarakat umum. Dengan demikian, lanjut Lekok, akan memutus mata rantai penyebaran covid-19 yang saat ini telah menyentuh diangka sebanyak 82 orang.
\"Itu yang coba kita laksanakan kedepan, sebagai antisipasi terhadap lonjakan pendatang. Baik itu diwilayah melakukan pengetatan terhadap mobilitas warga maupun orang yang memiliki riwayat (trecing),\"terang Lekok
Terpisah, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lampura, Sanny Lumi mengatakan, merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampura, sampai dengan saat ini, telah melakukan tracking pengambilan kepada 140 uji swabtest terhadap mereka yang melakukan kontak dengan warga terkonfirmasi maupun pelaku perjalanan. Dari sebelumnya 92 tracking, yang mengasilkan penambahan 2 orang terkonfirmasi disana.
\"Mereka adalah yang suspect, sehingga kita tetap melakukan tracking dilapangan, \"kata Sanny Lumi, yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariatan Posco GTPP Lampura.
Dikatakan Sanny Lumi, Pemerintah Daerah Lampura kembali mengaktifkan gugus tugas percepatan penanggulangan (GTPP) kecamatan yang sempat vakum. Pasalnya, belakangan terjadi peningkatan kasus cukup signifikan di masa newnormal. Menurut Sanny, hal itu dilakukan guna mengantisipasi kejadian chaos ditengah-tengah masyarakat.
\"Ini yang kita antisipasi terhadap lonjakan kasus, karena melihat fakta dilapangan, telah terjadi peningkatan cukup signifikan dimasa tatanan kehidupan baru ditengah pandemi covid-19. Itu telah kita rapatkan bersama, baik itu bersama jajaran Forkopimda, SKPD, sampai Para Camat, \"kata Sanny.
Dengan dihidupkannya kembali GTPP ditingkat kecamatan, diharapkan dapat menjadi solusi terhadap peningkatan kasus covid-19 di kabupaten Lampura.
Sementara, Plt. Kadinkes Lampura, Maya Manan menambahkan, ketersediaan piranti rapid test di Lampura, saat ini tersedia 2.255 pcs, sementara terpakai 2.105 (93%). Lalu di 27 puskesmas tersebar di 23 kecamatan se-Lampura, dari 5.240 pcs yang tersedia. Semantara untuk pemakaian telah terpakai sebanyak 2562 pcs (51%) dan stok 2.678 pcs (49%).
\"Kalau untuk pemeriksaan swabtest atau uji lendir hidung dan kerongkongan, dari 2650 pcs alat tersedia telah terpakai sebanyak 1.520 pcs (57%). Dan sisanya (stok) 1.130 (43%), \"pungkasnya.(ozy/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: