Pemkab Lampura, Akan Mediasi Petani Singkong dan Perusahaan
radarlampung.co.id - Pemerintah Daerah coba memediasi petani singkong yang sempat turun kejalan karena mempermasalahkan harga dan potongan pada, Selasa (27/10), di Kantor Bupati Lampung Utara (Lampura).
Sebab, mereka menilai terlalu memberatkan petani, sementara harga hasil produksi pabrik harganya tidak ada perubahan yang dibeli konsumen notabennya warga di Lampura.
\"Itu yang coba kita dorong, akan kita dengar dulu penjeleasan dari pihak manajemen mengenai hal ini. Yang menjadi logika berpikirnya adalah harga terigu hasil produksi mereka (pabrik) itu kita lihat dilapangan tidak turun, bahkan cendrung meningkat. Namun, fakta dilapangan harga bahan utamanya pengolahannya, yakni singkong cendrung turun, \"kata Kadis Perdagangan Lampura, Hendri.
Apalagi, potongan yang menjadi keluhan masyarakat. Yakni mulai dari 18% - 24%, bahkan ada yang sampai 28% seperti dikeluhkan oleh masa yang tergabung dalam aksi masyarakat petani singkong Kabupaten Lampura lalu.
\"Kami pemerintah daerah berkomitmen mengawal ini semua, tidak hanya masyarakat yang menjadi pihak penggugat dan perusahaan yang menjalankan usahanya disini. Dapat terus melakukan produksi, tanpa kendala dilapangan, \"terangnya. Sebelumnya, ratusan massa yang tergabung dalam Masyarakat Petani Singkong Kabupaten Lampura menggelar aksi turun kejalan di perusahaan ubi kayu perseroan terbuka teguh wibawa bhakti persada(PT-TWBP) Desa Kalicinta, Kecamatan Kotabumi Utara, pada Rabu, (21/10) lalu.
Mereka menuntut pemerintah maupun pihak pengusaha dapat memberikan harga sewajarnya, saat ini dihargai hanya Rp 800/kg. Sementara, potongan mencapai lebih dari 24%, sehingga memukul pendapatan petani. Khususnya mereka bercocok tanam singkong.
\"Kami minta pemerintah maupun legislatif dapat membubuhkan tanda tangannya disini, dalam surat perjanjiang terhadap dua tuntutan masyarakat. Yakni normalisasi harga singkong, mulai dari Rp 1000/kg -Rp 1.400/kg. Dan potongan direntang 10%-14%, \"kata salah orator aksi Riski Afiansyah Abung diamini Merwan, setelah dilakukan mediasi bersama Ketua DPRD, Romli, para anggota dewan, perwakilan pemerintah daerah, Kadis Pertanian, Sofian dan Kadis Perdagangan Hendri di depan masa aksi perusahaan setempat. (ozy/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: