Demo Rusuh di Jakarta, 6 Tewas, 200 Orang Luka
Editor:
Widisandika|
Rabu 22-05-2019,11:34 WIB
radarlampung.co.id-Kerusuhan yang pecah dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum RI (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta sejak Senin (22/5) malam menimbulkan korban jiwa. Selain itu ada ratusan orang yang mengalami luka-luka.
Dikutip dari jawapos.com, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau langsung para korban yang dirawat di Rumah Sakit Tarakan Jakarta. Dari laporan yang dia terima, korban jiwa mencapai 6 orang. Sedangkan korban luka-luka sekitar 200 orang. Data tersebut merupakan terbaru pukul 09.00 WIB.
Kira-kira ada 200 orang luka-luka dan ada sekitar enam orang tercatat meninggal,” ujar Anies di Rumah Sakit Tarakan Jakarta, Rabu (22/6).
Korban meninggal dan luka-luka sendiri tersebar di sejumlah rumah sakit. Antara lain Rumah Sakit Pelni, Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo.
Anies menyarankan para korban menggunakan BPJS untuk biaya perawatan. Sedangkan bagi yang tidak memiliki, pemprov DKI akan menanggungnya.
“Bila tidak memiliki BPJS, maka Pemprov akan menanggung biaya perawatan di rumah sakit,” imbuhnya.
Di sisi lain, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta agar para demonstran tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis. Dia berharap massa menyampaikan aspirasinya sesuai dengan koridor hukum.
“Saya mengimbau pada semuanya tetap berpegang pada prinsip perdamaian kedamaian. Gunakan cara-cara yang damai dan juga kepada semua pihak yang mengamankan juga menahan diri, sehingga suasana di lapangan menjadi teduh,” tambah Anies.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Tarakan Dian Ekowati membenarkan adanya korban jiwa di tempatnya. Korban meninggal dikarenakan adanya pendarahan, namun dia belum menyebutkan penyebab pendarahan tersebut.
“Tadi, kelihatannya banyak pendarahan, kami belum lihat sumbernya dari mana sedang di-
assessment oleh dokter,” kata Dian.
“Luka-luka ringan, (karena) cedera kepala ringan dan luka kena benda tumpul,” imbuhnya.
Korban sendiri mulai berdatangan sejak pukul 19.30 pada Senin (20/5). Puncak tertinggi terjadi saat dini hari tadi. Rumah Sakit Tarakan sendiri telah bersiap untuk memberikan bantuan medis apabila dibutuhkan. Mereka telah menyiapkan puluhan dokter dan ratusan perawat.
“Kami dokternya itu ada sekitar 60 yang kami buat shift, kemudian juga dari perawat ada sekitar 400,” pungkas Dian.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menyesalkan bentrokan yang terjadi di depan Bawaslu sekitar pukul 23.00 WIB. Pasalnya terdapat provokator yamg memprovokasi massa pendemo yang hendak kembali ke rumah masing-masing.
“Kami sesalkan massa dari luar Jakarta yang masuk jam 11-an, memprovokasi kejadian,” sesal Dedi.
Tak berakhir di Bawaslu, kerusuhan juga terjadi di sekitar stasiun Tanah Abang hinga asrama Brimob. Sejumlah kendaraan roda empat menjadi korban kericuhan antara aparat dan massa di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu dini hari 22 Mei 2019. Bangkai mobil-mobil itu tampak berderet di depan Asrama Brimob, Jalan KS Tubun.
Bahkan hingga saat ini, pukul 10.00 WIB massa memblokade jalan dengan membakar ban dan menutup jalan dengan menggunakan seng. Gas air mata juga masih terasa sehingga membuat mata pedih, sementara pasukan Brimob masih berjaga-jaga.
Tak hanya bangkai mobil yang menumpuk di depan asrama Brimob. Sedikitnya enam orang meninggal dunia dari bentroknya massa dengan aparat keamanan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan ada satu korban di RS Pelni, dua korban di Budi Kemuliaan, satu korban di Bintoharjo dan satu korban di RSCM.
“Jadi saat ini semua tim siaga seperti saya sampaikan kemarin ada 37 titik dilakukan di lapangan kemudian ada 10 RS rujukan tetapi semua RS siaga,” ucap Widyastuti.
Selain itu, ada sekitar 200 orang yang luka-luka dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Pihak runah sakit juga mengerahkan ambulan di titik-titik kerusuhan dan membawa korban langsung ke rumah sakit jika dibutuhkan.
“Jadi kira-kira ada sekitar 200an orang luka-luka per jam 9 ini dan ada sekitar 6 orang yang sudah tercatat meninggal,” jelas Widya. (jpc/net/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: