Pemkab Tuba Petakan Wilayah Rawan Bencana

Radarlampung.co.id - Memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrim beberapa waktu terakhir, Pemkab Tulangbawang (Tuba) mulai memetakan beberapa wilayah langganan bencana alam, seperti banjir dan puting beliung. Beberapa kecamatan yang masuk ke dalam wilayah rawan banjir yakni: Menggala, Menggala Timur, Gedungmeneng, Denteteladas, Rawapitu, Gedungaji, dan Penawaraji. Tujuh kecamatan tersebut sering terkena bencana banjir saat musim penghujan tiba akibat luapan Sungai Tulangbawang. Selain banjir, beberapa wilayah di Tulangbawang juga berpotensi terjadi bencana alam angin puting beliung. Contohnya seperti di wilayah Mahabang dan Sungai Burung di Kecamatan Denteteladas serta Rawapitu. Selain melakukan pemetaan, pemerintah daerah juga menyiapkan beberapa skenario untuk mengurangi dampak bencana. Salah satu yang dilakukan yakni dengan memberikan imbauan dini kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran Way Tulangbawang yang menjadi wilayah langganan banjir. Bupati Tulangbawang Winarti mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan instansi terkait untuk mendirikan posko di wilayah langganan banjir. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi jika terjadi bencana. \"Kita berharap masyarakat selalu siaga dan waspada. Sebab meski tidak hujan, Way Tulangbawang dapat meluap kapan saja jika mendapat kiriman air dari atas (Way Rarem),\" katanya, Jumat (26/11). Winarti menambahkan, beberapa waktu lalu pemerintah daerah juga telah melaksanakan simulasi penanganan bencana banjir. Menurutnya, simulasi tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan, meningkatkan kewaspadaan tentang bahaya bencana alam maupun non alam, mengecek kesiapan prosedur dan peralatan penanganan bencana alam, serta mencegah timbulnya korban jika bencana alam terjadi. Mantan Ketua DPRD Tulangbawang tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli, ikut berpartisipasi dan selalu siap siaga dalam mengantisipasi serta menangani bencana, baik bencana alam seperti banjir, puting beliung dan lainnya. Begitupun bencana non alam seperti pandemi Covid-19. (nal/sur)

Sumber: