Dewan Datang Geram Lihat APD Tidak Sesuai Standar, Paramedis Menunggu

Dewan Datang Geram Lihat APD Tidak Sesuai Standar, Paramedis Menunggu

radarlampung.co.id - Alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis dalam penanganan virus corona atau Covid-19 yang tidak sesuai standar menjadi sorotan Komisi IV DPRD Lampung Tengah. Dua anggota Yunisa Putra dan Agus Suwandi mendatangi langsung gudang farmasi Dinas Kesehatan Lamteng.

\"APD-nya kenapa seperti ini?! Kalau kayak gini; jangankan petugas medis, OB juga nggak berani pakai. Ini yang kita sayangkan. Kita berharap jangan seperti inilah!\" tegas Yunisa.

Proyek RSUDDSR ini, kata Yunisa, seharusnya direkturnya yang seorang dokter harus tahu. \"Seharusnya direktur RSUDDSR ini tahu, kira-kira ini berakibat fatal tidak jika digunakan tenaga medis. Jika berbahaya kan tidak dibeli. Jangan sampai menyalahi aturan tidak sesuai standar,\" ujarnya.

Komisi IV DPRD Lamteng, kata Yunisa, akan mengawasi dan memantau pemesanan APD. \"Kita akan panggil dahulu pihak terkait untuk melihat kualitasnya seperti apa. Media juga bisa menilai. Bukan kita mau ngelihat warna apa warna ini. Sekarang ini, kita ini melihat bagaimana masyarakat Lamteng bisa aman dari virus. Keluhan di level terbawah tenaga medis terkait APD. Beberapa tenaga medis tidak berani melakukan tindakan tanpa APD,\" ungkapnya.

Agus Suwandi menambahkan, pengadaan APD ini sangat ditunggu paramedis. \"APD ini sangat ditunggu paramedis. Seharusnya bisa langsung didistribusikan ke puskesmas-puskesmas, tapi kenyataannya seperti ini. Teman-teman wartawan bisa lihat sendiri. Harusnya bisa tahan dari udara ataupun air. Ini kerasa banget. Terus yang kedua kalau ini mau diretur, pertanyaannya teknis pemesanan kemarin seperti apa. Nggak koordinasikah sama teman-teman lain yang lebih paham. Misalnya oke apa direkturnya nggak tahu deh, masak nggak bisa koordinasi dengan yang di bawahnya yang lebih paham. Paramedis sekarang menunggu APD!\" ujarnya.

Masyarakat, kata Agus, harus juga mengetahui APD yang dikenakan paramedis terlepas bicara mahal atau tidaknya harga. \"Terlepas mahal atau tidak, masyarakat harus juga tahu APD yang dikenakan paramedis sesuai standar. Kalau sudah terjadi sesuatu dan sudah membludak, apakah ada harganya nyawa. Jangan beralasan harganya mahal. Beli aja dahulu, segera serahkan ke APD ke paramedis. Coba kalau sakit berapa pun berani bayar sembuh. Jangan beralasan harga deh sekarang ini. Buktinya alasan harga yang seperti ini,\" geramnya. (sya/ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: