Dewan Lamtim Nilai TAPD Tidak Cermat Susun Anggaran

Dewan Lamtim Nilai TAPD Tidak Cermat Susun Anggaran

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Timur mendesak eksekutif lebih giat menggali potensi pendapatan. Desakan ini diungkapkan sejumlah juru bicara fraksi saat menyampaikan pandangan umumnya terhadap rancangan angaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (RAPBDP) tahun 2021 melalui rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Nawawi Iskandar, Kamis (19/8). Sebagaimana disampaikan Deni selaku juru bicara Fraksi PDIP. Menurutnya, penurunan potensi pendapatan tahun 2021 tidak akan terjadi bila tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) lebih cermat dalam menganalisa prediksi pendapatan. Deni juga mempertanyakan kejelasan pengembalian dana BPR Tripanca. \"Sampai saat ini belum ada kejelasan perkembangan pengembalian dana BRP Tripanca,\" jelas Deni pada rapat paripurna yang juga dihadiri Wakil Bupati Azwar Hadi. Senada disampaikan Made Subrata dari Fraksi Golkar yang berharap eksekutif meningkatkan potensi pendapatan asli daerah. Harapan sama disampaikan Rizki Cahya Dinata dari Fraksi Gerindra dan Wiwik Yuliana dari Fraksi Nasdem. Sedangkan, Mursalin dari Fraksi Demokrat berharap agar alokasi anggaran sejumlah program pembangunan tidak dihapuskan. Sedangkan Awal Riyadi dari Fraksi PKS berharap pengalihan kegiatan disesuaikan fungsi dan tugas pokok organisasi perangkat daerah. Lalu Gunardi dari fraksi PKB, berharap eksekutif memfokuskan anggaran pemulihan ekonomi. Menanggapinya, Wakil Bupati Lamtim Azwar Hadi menyatakan siap menindaklanjuti pandangan umum fraksi terhadap rancangan APBDP 2021. \"Kami mohon masukan dewan agar keterbatasan anggaran dapat dimanfaatkan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat Lamtim,\" kata Azwar. Diketahui sebelumnya, Bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo menyampaikan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBDP) tahun 2021, melalui rapat paripurna di DPRD setempat, Rabu (18/8). Melalui rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Ali Johan Arif itu, Dawam menjelaskan, setelah perubahan pendapatan diproyeksikan Rp2,305 triliun dari sebelumnya Rp2,42 triliun. Kemudian, belanja daerah setelah perubahan juga mengalami pengurangan. Pada APBD murni belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp2,59 triliun dan setelah perubahan menjadi Rp2,439 triliun. Berdasarkan selisih pendapatan dan belanja tersebut, setelah perubahan Lamtim mengalami defisit Rp133,9 miliar. Defisit itu akan ditutupi melalui penerimaan pembiayaan yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2020 Rp137,4 miliar. (wid/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: