Pemprov Janji Terus Tingkatkan Produksi Kopi
RADARLAMPUNG.CO.ID - Produksi kopi di Lampung pada tahun 2019 berdasarkan angka sementara yang didapat dari Dinas Perkebunan Provinsi Lampung mencapai 117.092 ton. Dengan nilai produktivitas mencapai 843 kilogram per hektar. Jumlah itu cenderung meningkat, dibanding pada 2017 dan 2018 lalu. Di mana produksi kopi pada 2017 sebesar 107.183 ton, dan pada 2018 sebesar 110.570 ton. Produktivitas pun mengalami peningkatan, di mana pada 2017 produktivitas kopi di Lampung mencapai 773 kilogram per hektar, dan pada 2018 sebesar 797 kilogram per hektar. Jumlah itu akan terus ditingkatkan pada masa kepemimpinan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Salah satunya melakukan upaya menghasilkan peningkatan produktivitas kopi per hektarnya hingga capai 1.500 kilogram per hektar. Apalagi dengan adanya beberapa trobosan, salah satunya yang tertuang dalam program kartu petani berjaya. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Edi Yanto mengatakan, beberapa program telah dikeluarkan Pemprov Lampung. Di antaranya mengenai peremajaan kopi. \"Upaya kami untuk tetap membuat kopi di Lampung tetap produktif ya dengan melakukan peremajaan kopi. Ini dimaksudkan untuk mengganti tanaman tua/rusak, berupa bantuan bibit kopi unggul spesifik lokasi dan pemanfaatan pupuk organik,\" beber Edi. Selanjutnya melakukan intensifikasi kopi untuk meningkatkan produksi kopi berupa bantuan pupuk dan agensia hayati. Sehingga produksi kopi petani bisa maksimal. \"Kami juga melakukan pendampingan atau pengawalan petani kopi untuk menerapkan GAP berupa Bimtek, pelatihan, serta sekolah lapangan secara kontinyu. Kami juga melakukan penguatan kapasitas kelembagaan tani melalui program kartu petani berjaya,\" tambahnya. Ditambahkan Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Jabuk, upaya melakukan peremajaan tanaman kopi dengan telah memberikan bantuan kepada petani sebanyak 300 ribu batang. \"Ini kami berikan ke petani kopi di Tanggamus, kami berikan sebanyak 300 ribu batang semuanya bibit unggul,\" tambah Jabuk. Selanjutnya dalam upaya peningkatan produktivitas sendiri diakui Jabuk memang menjadi upaya yang terus dilakukan pihaknya. Apalagi target memang produktivitas mencapai 1.500 kilogram per hektar. \"Produktivitas kopi rata-rata saat ini memang 843 kg per hektar. Jadi kalau di perkebunan itu kebanyakan itu perkebunan rakyat. Jadi kalau kita mau meningkatkan produksi juga agak sulit karena ini punya rakyat karena komiditi tahunan dan sangat luas. Target sekian produksi kita perlu pupuk sekian, maka itu berkaitan dengan kemampuan petani. Dan memang target kita sekarang 800an kg per ha, minimal bisa 1.500 kg per hektar,\" tambahnya. Lebih lanjut, rencana pada 2021 mendatang ada juga trobosan mengenai pertanian intercroping. Dengan memanfaatkan dua tanaman dalam satu lahan. \"Pada 2021 rencananya kita akan ada program intercroping, kopi, dan lada. Jadi kebun kopi juga akan ditanam lada, sehingga ada saling subtitusi,\" tandasnya. (rma/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: