Di Tengah Pandemi, Semangat Warga Sambut HUT RI ke-75 Tetap Menyala
RADARLAMPUNG.CO.ID-Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini tampaknya tak menyurutkan antusiasme masyarakat di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) dalam menyambut peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke- 75. Betapa tidak, masyarakat masih tetap semangat memasang patok bambu yang sudah menjadi tradisi tahunan setiap hari kemerdekaan tiba. Tidak hanya itu, bendera Merah Putih dan umbul -umbul juga telah berkibar di sepanjang jalan di depan rumah mereka. Cuaca panas yang begitu terik tak menyurutkan semangat mereka. Kebersihan lingkungan juga tak luput dari kerja bakti yang mereka lakukan. Warga terlihat gembira, sangat kompak dan penuh kebersamaan. Ketulusan pun terpancar di raut wajah mereka yang dengan penuh dengan suka cita menyambut hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Mereka sangat senang dan bahagia bisa merayakan HUT RI ke-75 meski dengan cara sederhana dalam suasana pandemi COVID-19. Antusias dan semangat para warga tersebut adalah sebagai salah satu wujud penghargaan atas perjuangan para pahlawan bangsa puluhan tahun silam dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Nah, kala itu bambu runcing menjadi salah satu senjata yang turut membantu perjuangan para pahlawan. Oleh masyarakat, hal itu kini diabadikan melalui simbol pemasangan patok setiap peringatan hari bersejarah bangsa Indonesia tersebut. \"Hari bersejarah yang sangat penting ini harus kita sambut dengan sebaik-baiknya, bila perlu bisa semarak dan berlangsung penuh hikmat. Salah satu yang sangat bisa dilakukan adalah dengan memasang patok bambu dan mengibarkan Bendera Merah Putih di depan rumah kita masing-masing. Ini bentuk kecintaan kami kepada tanah air,\"ungkap Sugiyanto (41), warga Kelurahan Daya Murni Kecamatan Tumijajar, Selasa (11/8). Menurutnya, hal itu memang rutin dilakukan setiap tahun, beberapa hari menjelang peringatan HUT RI dan masyarakat tentu harus sangat antusias melakukannya, mengingat besarnya perjuangan pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan sehingga Sang Merah Putih dapat berkibar hingga saat ini.\"Apa susahnya kita melakukan hal yang sangat jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa ini yang tidak hanya bercucuran keringat, tapi juga air mata dan darah,\"ulasnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Sarno (43), warga Kecamatan Tulang Bawang Udik. Dirinya mengatakan, pemasangan patok bambu dan bendera merah putih oleh masyarakat menjelang hari kemerdekaan adalah salah satu bentuk rasa nasionalisme.\"Inilah salah satu bentuk cinta tanah air dan rasa bangga menjadi warga Indonesia, apalagi momen ini (HUT RI) adalah hari bersejarah dimana bangsa Indonesia berhasil menyatakan kemerdekaannya setelah sekian lamanya para pahlawan kita berjuang melawan penjajah yang begitu lama bercokol di nusantara kita ini,\"cetusnya. \"Jadi, kita harus bisa menghargai, mengingat, dan mengenang jasa-jasa mereka. Paling tidak, kita ikut menyemarakkan hari bersejarah tersebut melalui kegiatan-kegiatan positif, walaupun untuk tahun ini kegiatan yang bisa kita lakukan tentu terbatas karena pandemi Covid-19, tapi kita tetap harus semangat,\"tandasnya. (fei/rnn/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: