Iklan Bos Aca Header Detail

Pendapatan Daerah Pesawaran 2022 Diproyeksi Rp1,289 Triliun

Pendapatan Daerah Pesawaran 2022 Diproyeksi Rp1,289 Triliun

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pendapatan daerah dalam rancangan APBD Pesawaran tahun anggaran 2022 diproyeksi sebesar Rp1,289 triliun lebih. Ini diperoleh dari sejumlah sumber yang meliputi pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah. \"Anggaran pendapatan dan belanja daerah sebagai sebuah rencana keuangan pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah dan merupakan suatu gambaran perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan, proyek-proyek daerah dalam satu tahun anggaran serta gambaran perkiraan penerimaan dari sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran dimaksud,\" kata Ketua DPRD Pesawaran Suprapto dalam paripurna penyampaian RAPBD 2022, Senin (1/11). Sementara Bupati Dendi Ramadhona menyampaikan, untuk struktur RAPBD tahun anggaran 2022 dibagi berdasar kelompok pendapatan, belanja dan kelompok pembiayaan. Masing-masing meliputi pendapatan daerah dalam RAPBD tahun anggaran 2022 yang diproyeksi sebesar Rp1,289 triliun lebih. Untuk rencana belanja sebesar Rp1,443 triliun lebih. Secara umum gambaran dari masing-masing kelompok belanja meliputi belanja operasi sebesar Rp891,449 miliar lebih, belanja modal Rp316,331 miliar lebih, belanja tidak terduga Rp5 miliar dan belanja transfer sebesar Rp230,841 miliar lebih. \"Berdasar uraian tersebut, rencana pendapatan daerah sebesar Rp1,289 triliun lebih yang dialokasikan untuk rencana belanja sebesar Rp1,443 triliun lebih, maka terdapat defisit sebesar Rp154,5 miliar, yang dapat ditutupi melalui pembiayaan netto,\" papar Dendi. Selanjutnya pada pembiayaan, penerimaan pembiayaan pada RAPBD tahun anggaran 2022 direncanakan sebesar Rp159 miliar yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (Silpa) sebesar Rp9 miliar dan penerimaan pinjaman daerah Rp150 miliar. Pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp4,5 miliar yang digunakan untuk penyertaan modal daerah pada PT Bank Lampung sebesar Rp2,5 miliar serta dialokasikan untuk pembayaran bunga dan pokok hutang Rp2 miliar. \"Dengan penerimaan pembiayaan sebesar Rp159 miliar dan pengeluaran pembiayaan Rp4,5 miliar, maka terdapat pembiayaan netto sebesar Rp154,5 miliar untuk membiayai selisih defisit pendapatan dan belanja daerah,\" kata Dendi. (esn/ozi/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: