Penerima BLT di Bandarlampung Turun, Ini Penyebabnya

Penerima BLT di Bandarlampung Turun, Ini Penyebabnya

RADARLAMPUNG.CO.ID - Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga Bandarlampung diketahui berkurang sekitar 4.000 Kepala Keluarga (KK). Awalnya, penerima BLT sekitar 26.000 KK. Namun, kali ini hanya sekitar 22.000 KK.

Kepala Dinas Sosial (Dissos) Kota Bandarlampung, Tole Dailami mengatakan, BLT yang dimaksud merupakan bantuan dari Kementerian Sosial RI. \"Penerima BLT kali ini sekitar 22.000 saja. Mengalami penurunan dari yang sebelumnya,\" ungkapnya.

Penurunan itu, katanya, sudah sering terjadi. Tergantung hasil ketetapan kuota yang diberikan pemerintah pusat. \"Karena sebagian beralih menjadi penerima bansos beras yang dari Kemensos,\" ujarnya.

Lantaran ada pengalihan penerimaan itulah, akhirnya sebagian penerima BLT mengalami pengurangan, karena sudah mendapat program peneria bantuan sembako.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Sosial (Dissos) Kota Bandarlampung telah mengusulkan sebanyak 28.667 Kepala Keluarga (KK) untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, nyatanya hanya 26 ribu KK lebih yang tervalidasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Dissos Kota Bandarlampung Tole Dailami. Dia mengaku, tak tahu kenapa jumlah yang disahkan hanya 26 ribu KK. Namun, sejatinya, penetapan data dilakukan dengan cara menyesuaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial dan usulan dari RT masing-masing kelurahan se-Kota Bandarlampung.

\"Ya, penerima BLT tersebut adalah mereka yang terdata dalam DTKS Kementerian Sosial. Untuk jumlah penerima yang didata oleh Kemensos secara langsung sekitar 13 ribu KK yang dinyatakan valid, selebihnya adalah usulan dari dinsos,\" urainya, Minggu (17/5).

Terkait, cara pendataan penerima BLT, pihaknya melakukan penguploadan data yang diusulkan dari masing-masing kelurahan. Lalu, data tersebut divalidasi oleh Kemensos. Kemudian, bantuan disalurkan melalui kantor pos dan bank oleh Kemensos.

Ia menambahkan, bagi masyarakat yang terdaftar dalam PKH, BPNT dan bantuan lainnya, secara otomatis tidak dapat menerima bansos BLT dari Kementerian Sosial.

Sebelumnya, Dissos masih menunggu keputusan dari Kemensos. Adapun data yang diupload dilakukan pada 23 April, sebanyak 28.667 KK sesuai kuotanya. Penguploadan dikasih waktu selama tiga hari, seluruh Indonesia.

Tole menyebutkan, selama ini pihaknya tidak pernah mendapatkan keterangan terkait validasi data. Salahnya dan kurangnya dimana, ketika data yang diajukan tidak disetujui. \"Hasilnya kita enggak tahu, itu pusat yang mutuskan. Kita hanya menunggu berapa data yang disetujui dari pusat,\" tandasnya. (apr/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: