Iklan Bos Aca Header Detail

Dikeluhkan Masyarakat, CV Dwi Baskoro Janji Tanggung Jawab

Dikeluhkan Masyarakat, CV Dwi Baskoro Janji Tanggung Jawab

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pasca dikeluhkan masyarakat Kelurahan Kota Karang, Telukbetung Timur (TbT), terkait dampak normalisasi sungai Way Belau yang mengakibatkan beberapa jalan rusak dan aset kelurahan hilang, pihak CV Dwi Baskoro selaku penyedia jasa angkat bicara. CV Dwi Baskoro mengaku siap memperbaiki jalan yang rusak dan mengembalikan aset kelurahan yang hilang. Hal tersebut diungakapkan Tito Eko Purnomo selaku Direktur CV Dwi Baskoro. Diakuinya bahwa jalan yang mengalami kerusakan tersebut dilalui kendaraannya saat proses pembuatan bronjong lalu. Kemudian, dirinya menerima surat pada awal Februari dari pihak kelurahaan yang menanyakan begaimana tanggung jawaban pihaknya pasca pengerjaan bronjong. Dirinya mengaku telah mengutus orangnya untuk berkoordinasi dengan kelurahan pasca menerima surat tersebut. Menurut Tito, bukan hanya pihaknya saja yang melewati jalan tersebut. Sebab, di depan Kantor Kelurahan Kota Karang juga ada pengerjaan bangunan SMP dan beberapa kali turut menggunakan mobil-mobil besar juga. \"Ini sebenarnya sudah kami tanggung jawab. Tapi, diberhentikan kelurahan, karena dianggap tidak sesuai. Kemarin (Jumat, red) saya sudah ketemu koordinasi ulang ke kelurahan. Kami bertanggung jawab, tinggal pelaksanaannya bapak (lurah, red) mau seperti apa,\" ujarnya saat dihubungi Radarlampung.co.id, Minggu (6/3). Ia membantah bahwa pihaknya menggunakan bahan bekas dalam proses perbaikannya. Sebab, pasca menerima surat dari kelurahan, Tito mengaku telah mengirimkan bahan baku satu dump truck pada 9 Februari lalu. Di dalam dump truck tersebut terdapat, pasir, seplit, besi 20 batang, dan lainnya. \"Orang saya sudah kita turunkan untuk koordinasi pasca ada surat dari kelurahan. Kita cek mana-mana yang rusak. Kita kerjakan secara bertahap, yang urgen kita dahulukan. Dalam hal ini Jl. Teluk Bone. Itu rusaknya tidak selebar sekarang. Yang sekarang lebar itu setelah kita bongkar dan siap dicor kembali. Baru yang lainnya seperti paving block rusak kita kerjakan bertahap,\" terangnya. Dirinya mengaku kaget, beberapa hari lalu muncul berita keluhan masyarakat. Sebab, pihaknya telah mengirim orang dan matrial pada awal Februari lalu untuk memperbaikinya. \"Saya langsung telpon orang saya yang saya suruh perbaiki, ternyata belum (diperbaiki, red), karena disetop dengan alasan tidak sesuai,\" ucapnya. Tito pun pada Senin atau Selasa ini akan kembali menurunkan orangnya untuk melakukan identifikasi ulang. \"Nanti kita tanya lagi gimana mau bapak dan warga kita kerjakan, dengan catatan mengembalikan ke posisi semula, bukan buat baru,\" tuturnya. Disinggung terkait adanya 12 tutup air dan besi yang hilang, Tito menegaskan bahwa yang utuh saat pengerjaan bronjong ada lima tutup air dari besi. Saat ini pihaknya masih menelusuri, karena belum diserah terimakan kepada pihak kelurahan. \"Nanti saya coba telusuri. Dari 12 tutup air, hanya lima yang utuh. Mungkin tidak dikoordinasikan sehingga tercecer, nanti saya susuri, tapi saya minta tolong pak lurah juga menanyakan ke orang-orangnya. Kelurahan ikut menelusuri barang itu, walau gak bisa digunakan memang harus ada datanya,\" terangnya. (pip/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: