Iklan Bos Aca Header Detail

Penetrasi Jargas PGN Sasar UMKM Bandarlampung

Penetrasi Jargas PGN Sasar UMKM Bandarlampung

radarlampung.co.id - Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) di Kota Bandarlampung pada tahun 2017 silam melalui Anggaran Kementrian ESDM perlahan membawa angin segar bagi perkembangan perekonomian masyarakat pelaku UMKM.

Selain 10.321 sambungan rumah tangga (SR) yang telah teraliri gas bumi, kini PT Perusahaan Gas Negara (PGN) selaku penerima penugasan pengelolaan Jargas kota Bandarlampung, selaku BUMN Sub Holding Gas PGN telah meneruskan pemanfaatan Energi Baik Gas Bumi kepada beberapa UMKM di wilayah sekitar Jargas.

Sales Area Head (SAH) PGN Lampung Mochamad Arif menuturkan, saat ini Jargas Kota Bandarlampung sudah dapat dimanfaatkan bukan hanya oleh pelanggan RT (Rumah Tangga), namun juga pelaku UMKM.

“Jika di sekitar lokasi tempat usaha terdapat pipa Jargas yang telah terpasang, maka sangat dimungkinkan gas bumi dapat dimanfaatkan pula oleh UMKM untuk menjadi bahan bakar, tentu saja sesuai dengan segala ketentuan yang berlaku dalam tata cara berlangganan yang telah ditentukan,” kata Arif, Senin (18/11).

Menurutnya, hingga akhir triwulan IV tahun 2019 ini sudah terdapat sekitar 8 UMKM di kota Bandarlampung yang telah berlangganan Gas Bumi, 2 UMKM sedang dalam proses konstruksi pemasangan pipa, sedangkan 1 pelanggan lagi dalam tahap pengurusan perijinan.

Beberapa UMKM yang telah terpasang instalasi gas bumi di antaranya RM HJ Ciganea Way Halim, RM Sederhana Kedaton, RM Rawon Budi Rahayu Tanjung Karang Timur, Geprek Bensu Tanjung Karang Pusat, sedangkan RM Mbok Wito Pahoman dan RS Bumi Waras sedang dalam proses konstruksi pemasangan instalasi.

“Dengan adanya penetrasi Jargas kepada pelanggan UMKM di kota Bandarlampung diharapkan hal ini mampu menjadi stimulus baru bagi perkembangan perekonomian di wilayah setempat. Salah satu pelanggan home industri Hedo Panko di wilayah Kedaton, semenjak menggunakan gas bumi PGN menuturkan UMKM nya mampu meningkatkan produksi tepung roti,” ujarnya.

Produsen tepung roti di wilayah Lampung itu saat ini dapat melakukan produksi tidak hanya dalam pagi hari namun juga setiap saat dibutuhkan. Hak tersebut dikarenakan pasokan gas bumi senantiasa tersedia kapan pun pihak pelanggan membutuhkan. Beda halnya dengan saat menggunakan gas LPG 3 kg yang sangat terbatas jumlahnya.

Bahkan kini dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan Hedo Panko sudah mampu menyerap tenaga kerja sekitar lokasi sejumlah 50 orang, yang tidak kalah menggembirakan bagi pemilik usaha ini adalah kini, tidak hanya produksi tepung roti saja yang menggunakan Energi Gas Bumi, bahkan kini usahanya pun juga bertambah dengan memproduksi nugget ayam.

“Secara tidak langsung ini juga merupakan efek positif Energi Baik Gas Bumi, efisiensi yang diperoleh oleh pelanggan mampu dimanfaatkan untuk sektor pengembangan usaha sehingga mampu menyerap tenaga kerja sekitar lokasi,” tandasnya. (ega/rls/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: