Pengembangan Gula Semut dari Kelapa Sawit

Pengembangan Gula Semut dari Kelapa Sawit

Oleh: - Puspita Yuliandari, S.T.P., M.Si. - Muhammad Husaini, S.E., M.Si. - Diki Danar Tri Winanti, S.T.P., M.Si. (* Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung) RADARLAMPUNG.CO.ID-Indonesia merupakan produsen dan eksportir terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Namun, kondisi tersebut tidak menjadikan Indonesia sebagai penentu harga. Bahkan di tingkat global, harganya bervariasi lebih dari satu dekade. Kondisi ini juga menimbulkan ketidakstabilan harga. Pernah harga tandan buah sawit di tingkat petani turun di bawah Rp1.000 per kilogram, sementara harga pupuk tetap tinggi. Hal ini membuat keadaan petani sawit rakyat terpuruk karena memiliki beban utang kepada para tengkulak akibat para petani memiliki pinjaman yang harus dilunasi selama panen. Alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk tambahan pendapatan melalui pemanfaatan limbah batang sawit menjadi produk olahan pangan melalui kegiatan Program Pengabdian Masyarakat Diseminasi Hasil Riset oleh tim dosen dari Fakultas Pertanian Unila. Yaitu pengembangan gula semut dari kelapa sawit menggunakan teknologi mesin pemasak semi otomatis brown sugar di Desa Timbulrejo, Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah. Kegiatan dilakuan 7 November 2021 lalu dimulai dari persiapan, pemberian materi, dan praktik dengan diikuti 12 peserta KWT, 5 mahasiswa, 1 teknisi, dan 3 narasumber di Desa Timbulrejo. Jumlah pesertanya sengaja dibatasi dikarenakan dalam kondisi pandemi Covid-19. Itu pun dengan menerapkan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan, serta menjaga jarak selama kegiatan. Kegiatan bekerja sama dengan KWT Melati dan KWT Mawar. Solusi yang ditawarkan adalah untuk mengatasi permasalahan mitra saat memproduksi gula merah agar dapat memproduksi gula semut dari kelapa sawit. Kualitas dan nilai jual gula merah akan meningkat apabila proses pengolahan gula merah diinovasikan menjadi brown sugar. Sehingga, harga jual produknya akan meningkat. Dengan penambahan teknologi mesin pemasak brown sugar diharapkan produksi gula merah akan meningkat menjadi gula semut sehingga nilai jual akan tinggi dan kualitas produk akan terjamin. Metode dari diseminasi hasil riset yang dijalankan adalah proses produksi nira dan gula merah menjadi gula semut. Gula semut dari kelapa sawit dengan menggunakan teknologi mesin pemasak semi otomatis brown sugar. Proses produksi dilakukan dengan tujuan agar proses produksi mendapatkan kualitas produk yang lebih baik dan seragam. Mesin pemasak brown sugar menjadi satu perangkat mesin (mesin pemasak, mesin kristalisasi, mesin pengering, dan mesin penggiling gula) yang dinamakan mesin pemasak semi otomatis brown sugar. Penerapan teknologi ini dapat meningkatkan produksi gula semut dengan hasil lebih homogen dan efisien. Tujuan program diseminasi hasil riset ini antara lain (1) mengembangkan mesin pemasak semi otomatis brown sugar untuk memperbaiki mutu dan nilai jual gula dari nira sawit, (2) menyosialisasikan proses pembuatan gula semut dari gula merah dan nira cair; (3) mengembangkan sistem pemasaran, (4) melakukan pendampingan usaha sehingga mampu berkembang secara mandiri dan berdaya saing. Adapun target khusus kegiatan diseminasi hasil risetnya meliputi (1) peningkatan produksi gula merah dan gula semut, (2) peningkatan daya saing usaha meliputi teknis produksi, pengemasan, manajemen usaha, pembukuan sederhana, dan penyusunan business plan. Sedangkan, keunggulan dari pengabdian ini adalah mengenalkan teknologi mesin pemasak semi otomatis brown sugar sebagai mesin yang dapat memasak nira dan gula merah menjadi gula semut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: