Penghitungan Lima Surat Suara Ditarget Rampung Tujuh Jam
radarlampung.co.id - Penghitungan 5 surat suara Pemilu 2019 yang digelar serentak bagi Lampung bukan hal yang baru. Sebab 2014 lalu, meski tanpa Pilpres namun Lampung melakukan 5 pemilihan berbeda. Di mana Pilgub Lampung berada di dalam salah satu pemilihan yang digelar. Namun, evaluasi pada saat penghitungan dilakukan KPU Lampung mengingat kejadian serupa pernah dilakukan 2014 lalu. Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono yang ditemui di Hotel Emersia usai menggelar bimtek penghtungan suara Rabu (13/3) mengatakan bahwa pada 2014, KPU Lampung menggelar pemilu serentak. Paling banyak daftar pemilih tetap (DPT) per Tempat pemungutan suara (TPS) maksimal 600 pemilih. Namun, perhitungan tidak maksimal. Bahkan KPU harus melakukan penghitungan hingga hari kedua. \"Kita ini punya pengalaman pemilu 2014 dengan 5 surat suara dengan satunya surat suara gubernur. Dan saat itu satu TPS maksimal 600 sehingga penghitungan sampai subuh hingga hari kedua. Bahkan ada yang kecelakaan tim operator kami hingga meninggal mungkin karena kelelahan,\" kata Nanang. Berdasarkan pengalaman tersebut maka KPU berupaya melakukan penghitungan suara selesai dalam satu hari. Nanang menyebut simulasi nasional yang telah dilakulan di Yogyakarta itu dengan paling banyak 300 pemilih per TPS dengam 5 surat suara selesai sampai jam 20.00 WIB malam. Artinya penghitungan sejak pukul 13.00 WIB ditargetkan selesai selama 7 jam. Caranya, lanjut Nanang, selesainya C1 plelo di papan untuk pilpres. Kemudian difoto oleh panwas, media, dan saksi untuk kemudian diganti dengan pemilihan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota. \"Kemudian ada sisa waktu 4 jam untuk menyalin, insyaallah cukup untuk menyukupkan penyelesaian penghitungan suara dalam satu hari yang sama,\" tandasnya. Sementara soal upload data ke situng, Komisioner KPU Lampung Ahmad Fauzan menabahan, pengaploadan suara ke dalam situng harus dilakukan cepat. Nah KPU kabupaten/kota harus menentukan lokasi dengan akses cepat dalam pengauploadan data tersebut. \"Upload kan di kecamatan, ditakutkan sinyal-sinyal sulit. Karena kami kemarin di Malang juga cukup sulit, kadang-kadang bagusnya simulasi di tempat rawan,\" sebut Fauzan. Maka itu, pihaknya berencana melakukan simulasi situng di daerah yang memiliki banya TPS namun tidak di lokasi yang aman sinyal. \"Selama ini kita selalu ditempat nyaman, sinyal gampang, gilran di daerah hilang sinyal. Makanya rencananya semoga bisa, kita ada simulasi di akhir bulan, untuk mengeceknya,\" tambah Fauzan. (rma/kyd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: