Pengurus DPD I Partai Golkar Lampung ke Graha Pena, Kherlani Jabat Fungsionaris
RADARLAMPUNG.CO.ID-DPD I Partai Golkar Lampung melakukan silaturrahmi ke Graha Pena-Markas Radar Lampung, Kamis (23/7). Rombongan dipimpin Sekretaris DPD I Partai Golkar Lampung, Ismet Roni, didampigi jajaran pengurus. Menariknya, turut mendampingi dua Bakal Calon Kepala Derah. Yakni Azwar Hadi, kader Partai Golkar yang bakal berpasangan dengan Dawam Raharjo untuk Pilbup Lampung Timur dan Kherlani yang digadang-gadang Partai Golkar bertarung di Pilbup Pesisir Barat. Kherlani sendiri telah resmi bergabung dengan Partai Golkar. Dirinya telah mengenakan atribut dan seragam partai Golkar. Dirinya diperkenalkan sebagai fungsionaris Partai Golkar Lampung. Rombongan diterima Pemimpin Redaksi radarlampung.co.id Widisandika Budiman, Pemimpin Redaksi Radar Lampung Koran Taufik Wijaya, Deputi GM Radar TV Hendarto Setiawan dan Jefri Ardi serta jajaran redaksi. Ismet secara umum mengenalkan kepengurusan pasca dilakukan susunan pengurus DPD I. Selain itu, menjelaskan seputar tugas DPD I dan juga target-target pilkada serentak yang digelar pada 9 Desember 2020. Ismet menyatakan, beberapa waktu lalu sudah melaksanakan Musda tingkat II untuk Lampung Selatan yang diketuai Toni Eka Candra, Bandarlampung (Yuhadi), Lampung Tengah (Musa Ahmad), dan Pesawaran (Yusak). “Itu merupakan salahsatu tahapan program yang dilakukan DPD i Partai Golkar saat ini. Ke depan juga akan diagendakan di pesisir barat dan lainnya,” ucapnya. Terkait pilkada, dari delapan daerah pelaksana pilkada serantak, Ismet bilang, pihaknya menargetkan 60 persen pemenangan. Artinya, ada enam daerah yang ditarget menang. Namun, sayangnya dia belum mau memrinci lantaran hal tersebut masih dalam pembahasan internal. “Kalau untuk menangnya dimana saja, masih dalam pembahasan internal. Suatu saat nanti terungkap. Yang jelas, Partai Golkar menargetkan 60 persen kemenangan pada pilkada serentak tahun ini,” kata dia. Anggota DPRD Lampung ini melanjutkan, pada dasarnya, pihaknya sudah mengeluarkan dua rekomendasi bakal pasagan calon (Bapaslon) kepala daerah dan wakil kepala daerah di Lampung. Yakni di Lampung Selatan kepada Toni Eka Candra-Antoni Imam, dan Waykanan ke Raden Adipati Surya-Edward Anthony. Sementara, yang baru sebatas usulan dan surat tugas ada Rycko Menoza di Bandarlampung, Dawam Rahardjo-Azwar Hadi di Lampung Timur, kemudian Kherlani-Erlina di Pesisir Barat, Dendi Ramadhona-Marzuki di Pesawaran, dan Musa Ahmad-Ardito di Lampung Tengah. Dia mengatakan, hingga saat ini DPP masih menggodok nama-nama yang diusulkan dan baru mendapat surat tugas tersebut. Yang jelas, kata dia, saat ini pihaknya masih membangun koalisi dengan parpol yang memiliki visi dan misi sama dalam membangun daerah. Dilihat kondisinya dalam koalisi pilgub, sepertinya Partai berlambang beringin ini juga bakal membangun koalisi Lampung Berjaya di pilkada serentak 2020 ini. Ismet bilang, hal tersebut memang diupayakan. Seperti di Lampung Timur, Pesisir Barat, dan beberapa daerah lain. “Kita tahu sendiri, ketua PKB juga sebagai pimpinan daerah provinsi. Memang untuk Lampung Selatan masih dalam pembahasan. Sebab, berkoalisi dalam pemenangan suatu daerah kan tidak mesti berpasangan. Tetapi juga bisa dalam konteks koalisi dalam arah pembangunan daerah itu,” jelasnya. Masih kata Ismet, pihaknya juga terbuka berkoalisi dengan parpol lain. Dengan Demokrat misalnya. Bukan hanya lantaran Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Ketum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono beberapa waktu lalu, tapi karena berbagai aspek dan pertimbangan. “Tentunya, parpol memilih bakal calon ini untuk memang sebab terkait kepentingan ke depannya. Tentunya kita terbuka berkoalisi sama siapapun juga. Sebab, penentuan partai ke bapaslon ini kan variabelnya banyak,” kata dia. Mantan Wakil Ketua DPRD Lampung ini mengatakan, memang dalam perjalanan penentuan calon petarung pilkada dari partainya memiliki banyak dinamika. Misalnya di Lampung Timur, yang belakangan ada salahsatu kader partai golkar Sudibyo mengambil jalur DPP Partai lewat Wakil Ketua Umum Aziz Syamsyudin. “Tentu memang banyak dinamika, itu biasa. Tapi saya tetap meyakini, pak Ketum DPP memang melihat mekanisme. Saya yakin, penentuan rekomendasi bapaslon ini, diakukan berdasarkan rujukan dari DPD,” jelasya. Ditanya, apakah dinamika di ampung Timur ini berdampak pada terbitnya rekomendasi ganda yang dikeluarkan DPP, dia berharap hal tersebut tidak terjadi. “Ya namanya dinamika politik itu biasa lah. Saya yakin pak ketum melihat semuanya merujuk pada usulan daerah,” pungkasnya. (abd/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: