Penyidik Periksa Kembali Korban Pemalsuan Dokumen Taspen
radarlampung.co.id – Penyidik Polres Tulangbawang akan kembali meminta keterangan korban penipuan dan pemalsuan tanda tangan berikut stempel pencairan dana Taspen atau dana pensiun milik Sri Walujeng, Senin (18) mendatang. Dalam pemeriksaan yang dilakukan untuk kali ketiga tersebut, korban akan menyerahkan beberapa dokumen pribadi. Menurut Emawati, ia menjadi salah satu korban pemalsuan tanda tangan dan stempel kepala sekolah. Pelakunya diduga empat orang. ”Saya sudah memenuhi panggilan penyidik Polres dua kali. Pertama, ditanya soal tanda tangan dan stempel. Saya menjawab bukan tanda tangan saya dan stempel asli ada di dalam tas. (Stempel yang dimiliki penyidik) itu adalah duplikat,” kata Emawati. Kepala SDN 1 Panaragan Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat (Tubaba) itu menuturkan, stempel duplikat tersebut sekilas terlihat sama. Sementara tanda tangan yang tertera, berbeda dengan tanda tangannya. ”Saya siap dipanggil kembali, Senin (18). Saya akan membawa dokumen pribadi, mulai dari STTB, buku nikah dan surat lain yang diminta penyidik,” urainya. Lebih lanjut Emawati mengungkapkan, korban yang dimanipulasikan datanya untuk mencairkan dana Taspen itu adalah guru yang mengajar disekolahnya atas nama Sri Walujeng. Saat ini masih aktif dan masa pensiunnya lebih dari dua tahun mendatang. ”Menurut cerita, dananya sekitar Rp100 juta. Pelakunya ada empat orang dan saya mengetahui mereka dari korban Sri Walujeng,” kata dia. (fei/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: