Diskes Klaim Kasus DBD Turun

Diskes Klaim Kasus DBD Turun

 

radarlampung.co.id - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) per Maret 2020, di provinsi Lampung dilaporkan mengalami penurunan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Media Lisna, Sabtu (14/3).

Kepada radarlampung.co.id, dia mengatakan, puncak kasus DBD di Lampung terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2020. Di bulan Januari 2020 lalu, tercatat sekitar 900 kasus DBD terjadi di Lampung. Sedang pada Februari 2020, tercatat sebanyak 1.666 kasus DBD.

Sementara itu, di bulan Maret 2020, hingga saat ini baru dilaporkan sebanyak 325 kasus DBD. ”Puncaknya memang di bulan Januari dan Februari 2020. Kita harapkan, mudah-mudahan di bulan Maret 2020 ini, sudah enggak sampai ribuan lagi kasusnya,” katanya pada radarlampung.co.id, Sabtu (14/3).

Lebih jauh dia mengatakan, kasus DBD sendiri memang kerap terjadi antara bulan November, Desember, Januari dan Februari. Karenanya, di bulan Oktober 2019 lalu, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan memberikan surat edaran ke masing-masing kabupaten/kota terkait kesiap-siagaan penanganan kasus DBD.

”Salah satunya dengan melakukan pembasmian jentik nyamuk dan melakukan 3M plus. Kalau hanya fogging saja tapi tidak membasmi jentik nyamuk, pencegahaan tidak akan efektif. Makanya yang terpenting memang membasmi jentik nyamuk,” pungkasnya.

Adapun 3M plus yang dimaksud antara lain, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air dan lain-lain. Menutup rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain-lain.

Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Sementara untuk plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya seperti menaburkan bubuk Larvasida atau yang lebih dikenal dengan Abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, dan menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.

Menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. (ega/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: