Perajin Cendol Hingga Saat Ini Masih Bertahan di Tengah Pandemi

Perajin Cendol Hingga Saat Ini Masih Bertahan di Tengah Pandemi

RADARLAMPUNG.CO.ID - Mbah Suseno (86), Perajin cendol yang telah dilakoni selama 19 tahun di kediamannya yang berada jalan Abimanyu, Jagabaya, Wayhalim, Bandarlampung, saat ini penjualan mengalami penurunan lantaran dampak Pandemi Covid-19. Menurut Mbah Seno sapaan akrabnya, Bahwa ramainya penjualan cendol miliknya hanya saat pada awal bulan suci Ramadhan. \"Jadi usaha ini cuma minggu pertama saja ramainya. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Jadi gini, saat pandemi pertama itu ramainya pertama, dan pandemi kedua itu, dua minggu ramai awal puasa sama akhir puasa,\" katanya, Jumat (8/4). Mbah Seno menuturkan, untuk penghasilan satu hari itu membutuhkan bahan terigu, gula Aren dan daun kering sekira 20-60 Kg. \"Dalam perhari itu, cendol itu sekitar 60kg, cendol hitam 20kg kering. Untuk proses produksi itu sehari selesai,\" jelasnya. Untuk pemasaran mbah Seno mengatakan, semua produksinya di drop pada pasar-pasar Bandarlampung dan Jati Mulyo Lamsel. \"Rata rata dari Bandarlampung yang ambil, ada juga dari Jati Mulyo, mereka beli untuk dijual kembali,\" ungkapnya. Dan untuk harganya per plastik di bandrol Rp. 1,500 per cendol. Menurut mbah 20 cucu ini kini dirinya memiliki 7 pekerja dalam melakoni usahanya. \"Alhamdullilah mereka yang kerja disini dari tetangga mbah semua,\" pungkasnya. (Gar/ang)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: