Iklan Bos Aca Header Detail

Perdana, Unila Lahirkan Doktor Ilmu Ekonomi

Perdana, Unila Lahirkan Doktor Ilmu Ekonomi

radarlampung.co.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) menjadi yang pertama melahirkan lulusan sarjana strata 3 (S3) atau program pendidikan doktor setelah didirikan pada 2014 lalu.

Dr. Zaidirina menjadi lulusan pertama program pendidikan Doktor dari Ilmu Ekonomi yang dilahirkan Unila.

Rektor Universitas Lampung Prof. Hasriadi Mat Akin mengatakan, ini suatu karya besar yang telah dihasilkan Unila. Di mana, Dr. Zaidirina merupakan lulusan pertama program doktor yang dihasilkan Unila.

\"Karena itu, saya ingin saudara bisa menyumbangkan pikirannya dalam pembangunan nusa dan bangsa, sesuai dengan motto Unila Berkarya dan Berinovasi,” kata Hasriadi usai Ujian Terbuka untuk Memperoleh Program Doktor di Gedung Pasca Sarjana FEB Unila, Rabu (4/9).

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prof Satria Bangsawan menambahkan, hari ini FEB Unila telah melahirkan satu orang bergelar Doktor, Dr. Zaidirina  setelah mempromosikan disertasinya.

\"Dan ini bukan hanya yang pertama di FEB, tetapi pertama juga di Unila untuk program Doktor. Tentunya ini akan memberikan motivasi sendiri bagi mahasiswa S3 lainnya untuk menyusul keberhasilan Dr. Zaidirina,\" tandasnya.

Dikatakannya, dengan research yang telah dilakukan dan disertasi yang dihasilkan, pihaknya berharap dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu, metodologi, dan yang paling utama dari segi praktis.

\"Karena tema yang diambil yakni upaya meningkatkan kinerja bank daerah sehingga diharapkan melalui hasil pnelitian ini bank-bank daerah mampu bersaing di jajaran nasional dan internasional, yang juga akan memberikan kontribusi bagi pembangunan, tidak hanya di Lampung juga di Indonesia,\" tandasnya.

Sementara itu, Dr. Zaidirina yang baru saja mendapatkan gelar Doktor menjelaskan terkait disertasinya. Menurut dia, tata kelola yang baik dari perusahaan itu sangat penting. Hal tersebut dapat meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang mngkin akan terjadi.

\"Nah karena itu, harus kita implementasikan pada BPD di seluruh Indonesia. Dan tadi juga ada rekomendasi tambahan komponen penilaian tata kelola yang baik, itu menjadi lebih fit untuk BPD yang mempunyai karakteristik sebagai agent of regional development,\" pungkasnya. (rur/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: