Ditanya Penggunaan ADD, Peratin Mengaku Tidak Tahu, Sekretaris Pekon Lupa
RADARLAMPUNG.CO.ID - Realisasi penggunaan alokasi dana desa (ADD) untuk beberapa kegiatan di Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat dinilai tidak jelas.
Informasi yang dihimpun, penggunaan dana yang diduga tidak sesuai ini antara lain untuk perawatan atau pemeliharaan balai desa senilai Rp23 juta.
Kemudian perawatan PAUD, TK, TPA, TPQ atau madrasah milik desa dengan anggaran sebesar Rp38,7 juta.
Menurut AB, salah seorang warga, gedung balai desa itu dibangun dan difungsikan pada 2019 lalu. \"Gedung itu masih baru. Selesai (dibangun) dan ditempati tahun 2019,\" kata AB.
Menurut dia, dengan kondisi gedung masih baru, belum ada kerusakan yang perlu diperbaiki.
Begitu juga dengan perawatan PAUD/TK/TPA/TPQ/madrasah milik desa. Tidak diketahui realisasinya seperti apa.
Sementara Peratin Walur Yoyon mengaku kegiatan tersebut sepenuhnya diatur oleh sekretaris pekon.
\"Saya tidak tahu menahu, anggaran-anggaran tersebut bagaimana. Karena saya terima laporan atau perintah saja,\" kata Yoyon di ruang kerjanya.
Menurut Yoyon, teknis dan pelaksanaan di lapangan diatur oleh sekretaris pekon.
\"Berapa nilai dan bagaimana teknis pelaksanaannya itu sekretaris. Sudah ya, jangan direkam. Kita baik-baik saja,\" ujarnya.
Sementara Sekretaris Pekon Doni mengaku lupa dengan penggunaan anggaran perawatan atau pemeliharaan gedung balai desa.
\"Saya kurang faham. Lupa. Karena anggaran itu tahun 2019 dan masih kantor lama,\" kata Doni kepada Radar
Untuk perawatan PAUD/TK/TPA/TPQ atau madrasah milik desa, Doni menyatakan itu kesalahan menyampaikan bahasa dan laporan.
Sementara realisasinya adalah pembangunan pagar masjid. \"Saya banyak lupa. Memang itu anggaran tahun 2019. Saya menjabat masih baru. Jadi belum paham bener terkait laporan,\" ujarnya. (cyi/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: