DLH Tinjau Lokasi Pencemaran Bakteri Ecoli, Camat Siapkan Opsi Sumur Bor

DLH Tinjau Lokasi Pencemaran Bakteri Ecoli, Camat Siapkan Opsi Sumur Bor

radarlampung.co.id-Pemerintah Kota Bandarlampung mendalami dugaan pencemaran bakteri ecoli di Lingkungan II Kelurahan Bakung Kecamatan Telukbetung Barat. Pihak kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akhirnya melakukan peninjauan, Senin (30/9). Camat Telukbetung Barat Idham Basyir Syahputra, Lurah Bakung Hamidi Bahrien dan Kabid Tata Lingkungan DLH Bandarlampung Haris Fadillah ST MM beserta jajaran mengunjungi lokasi tersebut. Berdasarkan hasil peninjauan di lokasi RT 1/Lk II Kabid Tata Lingkungan DLH Bandarlampung Haris Fadillah ST MM mengatakan, pihaknya tak menampik kalau pencemaran terhadap sumur warga lantaran jarak antara sumur dan drainase terlalu dekat. \"Sudah dicek, ternyata warga yang membangun sumur itu sangat dekat dengan siring atau air comberan. Malah yang rumah Ibu Runah itu jaraknya kurang lebih hanya satu meter dari drainase dan kedalamannya hanya berapa meter,\" katanya, Senin (30/9). Menurutnya, hal tersebut sudah pasti akan berdampak pada tercemarnya sumur warga. Dari pengamatan air sumur sudah berubah warna dan menimbulkan bau. Sehingga walaupun tidak dilakukan uji laboratorium pihaknya memastikan air pasti mengalami pencemaran dan mengandung bakteri Ecoli. \"Idealnya jarak sumur dengan drainase seharusnya 10 meter, apalagi kalau pembuangan tinjanya juga dekat, ya sudah pasti tercemar. Sehingga warga harus memperhatikan kebersihan lingkungan sekitarnya,\" ujarnya. Camat Telukbetung Barat Idham Basyir Syahputra berberterima kasih kepada DLH yang telah melakukan peninjauan di lokasi. Menurutnya dari hasil peninjauan tersebut pihaknya akan segera berkoordinasi dengan seluruh pamong. Dia bilang, pihaknya akan segera melakukan rapat untuk membicarakan terkait pengaktifan kembali sumur bor bantuan pemerintah yang diketahui mesin pom airnya mengalami kerusakan. Namun demikian dirinya juga meminta peran warga untuk menjaganya. \"Oleh karena itu, kami berencana agar sumur bor yang sudah ada selama ini yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh warga dikarenakan mesinnya rusak. Maka kami akan mencoba memperbaiki mesin atau akan diganti yang baru. Tetapi saya imbau kepada masyarakat untuk merawatnya,\" jelasnya. Dirinya juga berjanji, pihaknya juga akan melakukan gerakan gotong royong bersama warga untuk bersih-bersih drainase yang ada di Lingkungan II Kelurahan Bakung. \"Terkait kebersihan drainase kami akan mengadakan Jumat bersih, nanti kita bersihkan semua,\" katanya. Diketahui sebelumnya, masyarakat sekitar mengaku selama ini sudah tidak menggunakan lagi air tanah lantaran diduga mengandung bakteri Ecoli yang melewati ambang batas. Salah satu pengakuan Runah (38), warga RT 1/Lk 2, Kelurahan Bakung, Kecamatan Telukbetung Barat mengakui bahwa air tanah di sekitar sumahnya tidak baik lagi dipakai lantaran telah berubah warna kemerah-merahan dan bau. Selain itu, dirinya mengaku, air tanah untuk keluarganya tidak lagi digunakan untuk mandi, karena tiap kali digunakan kulit terasa gatal kemudian setelahnya timbul bentol-bentol. \"Sekarang sumurnya sudah tidak bisa digunakan lagi. Airnya bau dan warna merah. Kalau dipakai mandi bisa gatel-gatel semua badan. Apa lagi mau dipakai minum ya engga mungkin lah,\" terangnya, saat ditemui di rumahnya, Selasa (19/9). (apr/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: