Perlu Sosialiasi untuk Edukasi Donor Plasma Konvalesen
RADARLAMPUNG.CO.ID - Banyak masyarakat yang membutuhkan Plasma Konvalesen menjadi alasan Chairman Radarlampung Groub Hi. Ardiansyah, S.H, yang juga Duta Donor Plasma Konvalesen Lampung, mendonorkan plasmanya. Bang Aca --sapaan akrab Hi. Ardiansyah, S.H.-- mengatakan, beberapa waktu lalu banyak permintaan Plasma Konvalesen, namun minim pendonor. Tentu itu sangat memperihatinkan. Apalagi saat ini banyak masyarakat yang terinfeksi Covid-19. Maka dari itu, berdasakan kacamata Bang Aca, dirinya menilai seharusnya Lampung tidak sulit mencari pendonor Plasama Konvalesen. Tapi, seiring berjalannya waktu, ada beberapa penyebab sulitnya mendapatkan donor plasma itu. \"Apa penyebabnya, pertama, banyak orang yang tidak tahu; kedua, yang tahu pun tidak mengerti; ketiga bagi yang tahu pun belum tentu bisa. Artinya banyak sekali hal-hal yang menjadi masalahnya,\" ujarnya dalam Dialog Interaktif Donor Plasma Konvalesen di Pro I RRI Bandarlampung yang di pandu Niken Wulandari bersama dr. Aditya M. Biomed Kepala Unit Transfusi Darah PMI Lampung, Rabu (25/8). Ia pun menganggap Donor Plasma Konvalesen ini memerlukan satu sosialisasi yang gencar, agar masyarakat tahu dan menyebarluaskannya. Sehingga pada akhirnya PMI akan menarik sebanyak mungkin orang untuk mendonor. Lanjutnya, donor plasma ini tidaklah sama dengan donor darah biasa, karena hanya diambil Plasma Konvalesen saja. Dirinya pun mengatakan bahwa mendonor plasma ini tidak memberikan efek yang lebih, seperti saat donor darah biasa. \"Tidak ada kondisi yang berubah, bahkan saya merasa lebih lega, lebih enak karena harapan saya untuk memberikan semua itu ke yang membutuhkan. Ada kepuasan tersendiri usai mendonor yang tidak ternilai. Saya pun minggu ini akan donor lagi,\" terangnya. dr. Aditya M. Biomed selaku Kepala Unit Transfusi Darah PMI Lampung mengatakan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti Laporaturium, Sarana Prasarana, dan Peralatan. Bahkan, menurut ketua IDI Bandarlampung itu, sekitar Desember lalu, pihaknya harus mendapat Plasma Konvalesen dari Jakarta dan Tanggerang. Barulah satu bulan ini atau Juli mulai menggunakan alat Apheresis. \"Alhamdulilah lumayan banyak menyediakan sekarang,\" ucapnya. Untuk permintaan, lanjutnya, pada Juli lalu pihaknya sempat kewalahan memenuhi ketersediaan Plasma Konvalesen ini. Karena hampir semua Rumah Sakit di Lampung meminta PMI menyiapkan. Dia bersyukur alat Apheresis ini cukup membantu. \"Terkait permintaan kita tidak bisa prediksi pasien minta apa. Misal kita banyak stok golongan darah A dan O, tapi banyak permintaan B,\" tuturnya. Adapun syarat pendonor, menurutnya pasien telah dinyatakan sembuh, Hiter Antibodi tinggi, telah dinyatakan sembuh dua minggu, laki-laki dengan berat 55 kg ke atas, peruempuan belum penah hamil dan melahirkan, serta cek di laboraturium lainnya, seperti penyakit menular. Salah satu penelpon dalam dialog, Dini dari Kemiling menanyakan seperti apa cara mendapatkan donor Plasma Konvalesen di Lampung untuk memenuhi kebutuhannya. Apakah sukarela atau memiliki database. Seperti di Bekasi dengan mendata setiap pasien Covid-19 yang telah dinyatakan negatif. Sehingga tiga minggu kemudian dihubungi untuk donor. dr. Aditya pun menjawab, pihaknya sudah berusaha membuat surat ke rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. Dikarenakan privasi, dan orang tidak semuanya suka datanya diekspos, sehingga hal itu sulit diterapkan. Maka, menurutnya dibutuhkan orang seperti Bang Aca yang dinilainya luar biasa, karena mau terbuka dan diekspos. \"Makanya kita sebut duta. Mudah-mudahan dengan beliau donor banyak mantan pasien tergerak donor. Ini kendala kami, Ketua PMI Lampung Bu Riana sangat mendukung gerkaan ini. Kita bikin vidio edukasi. Ini sedang berproses. Saya terimakasih ke RRI, ke Bang Aca yang punya media mempermudah sosialisasi ini,\" tuturnya. (pip/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: