DPD KNPI Soroti Protokol Kesehatan Ditengah Pilkada

DPD KNPI Soroti Protokol Kesehatan Ditengah Pilkada

  RADARLAMPUNG.CO.ID - Lagi, kasus terbaru per September 2020, kota Bandarlampung bertambah 2 kasus. Data tersebut, dikeluarkan oleh Gugus Tugas Covid-19 provinsi Lampung. Artinya sejauh ini penyebaran virus Covid-19 masih terus terjadi, apalagi Ditengah pandemi ini, proses pilkada masih terus berlangsung. Kekhawatiran muncul dari kalangan masyarakat maupun organ pemuda, termasuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Iqbal Ardiansyah selaku Ketua DPD KNPI Kota Bandarlampung mengatakan, penerapan protokol kesehatan masih belum berjalan begitu ketat dan maksimal dari berbagai sektor termasuk salah satu nya KPU Kota Bandarlampung saat membuka pendaftaran calon walikota dan wakil walikota Bandarlampung. \"Tidak diindahkan nya protokol kesehatan, terbukti saat pendaftaran kemarin. Masyarakat tidak terkondisikan dan juga petugas dari KPU terkesan abai terhadap protokol kesehatan, hal tersebut jelas membahayakan, berdampak pada terciptanya klaster-klaster baru,\" katanya, Rabu (9/9). Seharusnya, penerapan protokol kesehatan harus di perhatikan, baik Masyakarakat maupun lembaga baik pemerintahan dan non pemerintahan. \"Protokol kesehatan tetap harus dijalankan secara disiplin dalam setiap tahapan pilkada, penyelenggara pilkada baik Bawaslu dan KPU, serta Peserta Pilkada harus taat pada protokol kesehatan,\" ujarnya. Iqbal juga menyarankan, seharusnya KPU maupun Bawaslu harus memiliki inovasi dan kreativitas dalam menjalankan setiap tahapan pilkada ditengah pandemi covid-19 ini, agar tidak terindikasi menimbulkan klaster-klaster baru. \"Bisa melalui media masa, elektronik, agar tidak menimbulkan keramaian, yang justru rentan penyebaran virus Covid-19,\" cermatnya. Terakhir Iqbal Ardiansyah mengatakan , DPD KNPI Kota Bandarlampung, meminta kepada Gugus Tugas untuk lebih tegas lagi kepada seluruh pihak tak terkecuali penyelenggara agar betul-betul patuh dan disiplin dalam setiap tahapan pilkada kedepan. \"Sudah dijalankan saja masih ada yang terjangkit, apalagi kalau tidak atau di abaikan,\" pungkasnya. (rls/apr/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: