Perspektif Komunikasi Pembangunan di Era Informasi Digital

Perspektif Komunikasi Pembangunan di Era Informasi Digital

Oleh Arie Purnama* (mahasiswa program master studi komunikasi, FISIP Universitas Lampung)  

RADARLAMPUNG.CO.ID-Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berhasil merubah berbagai tatanan kehidupan yang kita lalui sekarang, tidak dapat dipungkiri kita adalah salah satu bagian dari pelaku komunikasi digital yang diwarnai relasi-relasi sosial yang melembagakan kontak secara langsung, komunikasi yang melibatkan banyak orang (many-to-many communication), keterbukaan pandangan (ide,kreatifitas), serta kebebasan berinteraksi.

Menurut Laswell komunikasi itu merupakan jawaban terhadap who says what in which medium to whom with what effect yaitu siapa mengatakan apa dalam media apa kepada siapa dengan apa efeknya (Deddy Mulyana,2007). Tidak hanya itu komunikasi mempunyai beberapa fungsi to inform,to educate, to entertain, to influence (Effendy, 2003) dimana fungsi itu terpenuhi dalam komunikasi digital yang berkembang saat ini.

Teknologi komunikasi berbasis digital berkembang pesat dalam 2 dekade terkahir ini dimana banyak pergeseran nilai dari media mainstream yang tadinya menggunakan platform konvensiolanl berubah menjadi platform berbasis digital. Seiring pergeseran ini masyarakat sangat dimudahkan dalam mengakses sebuah informasi baik itu tentang teknologi,pengetahuan,dan bahkan keberhasilan pembangunan pemerintah dapat diakses melalui informasi digital yang tersedia,sehingga keterbukaan informasi menjadi suatu yang umum dalam ranah publik.

medPublik sendiri mengambil peranan penting dalam proses komunikasi ini diamana public dewasa ini tidak hanya menjadi penerima informasi melainkan dapat menjadi sumber informasi,seperti contoh saat terjadi bencana di suatu daerah publik dapat menerima informasi secara real time melalui unggahan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Dapat dikategorikan bahwa public dewasa ini adalah bagian dari jurnalistik sebagai citizen journalist yang memberikan informasi secara aktual.dari pihak pemerinta dengan berkembangnya teknologi informasi dapat dengan mudah mensosialisakin pogram dan hasil kinerjanya,sebagai contoh saat ini dimana bentuk keberhasilan pemerintah dapat dipublikasi secara realtime seperti saat pemerintah meresmikan sebuah hasil pembagunan baik infrastruktur dan kunjungan kerja dalam dan luar negri. Oleh karena itu maka komunikasi memiliki peran yang penting dalam pembangunan dewasa ini.

Dari sebuah perpektif ini fenomena yang terjadi belakangan ini membuat masyarakat secara tidak langsung dipaksa untuk melek teknologi terutama teknologi yang berbasis digital. Menurut Prof. Paul B. Wesz teknologi merupakan aplikasi dari penemuan-penemuan sains murni untuk kepentingan praktis, suatu produk yang siap dijual atau siap dikonsumsi masyarakat (Yb. Mangunwijaya, 1983).

Teknologi sejatinya digunakan untuk lebih mempermudah hidup manusia dimana hal ini dapat menjadi sebuah mata pisau yang tajam di dua sisi,bagaimana tidak di era keterbukaan informasi dewasa ini banyak berdar informasi palsu (hoax) yang dapat memicu kegaduhan,sebagai contoh pada saat pilpres 2019 lalu beredar informasi melalui video di group whatssap yang mengatakan surat suara untuk pemilihan umum sudah dicoblos sehingga timbul paradigma di masyarakat pemilihan umum (pilpres) sudah tidak belaku asas LUBER (langsung,umum,bebas,rahasia) sehingga terjadi deligitimasi di masyarakat terhadap Pemerintah. Sejatinya Media komunikasi mempuanyai 4 fungsi utama secara umum (Diah Wardhani,2008:25);

Fungsi Komunikasi

  1. Fungsi menyiarkan informasi (to inform). Penyampaian informasi yang berkaitan dengan peristiwa, gagasan atau pikiran orang lain, tentang apa yang dilakukan, apa yang dikatakan (special event). Begitu juga dengan sebuah pesan dimana bersifat informative, adalah pesan yang bersifat baru (actual) berupa data, gambar, fakta, opini dan komentar yang memberikan pemahaman baru/penambahan wawasan terhadap sesuatu.
  2. Fungsi mendidik (to educate). Media massa mendidik dengan menyampaikan pengetahuan dalam bentuk tajuk, artikel, laporan khusus, atau cerita yang memiliki misi pendidikan. Dapat dikatakan mendidik apabila pesannya dapat menambah pengembangan intelektual, pembentukan watak, mengembangkan keterampilan/kemahiran bagi masyarakat serta mampu memecahkan permasalahan (problem solver) yang dihadapi masyarakat.
  3. Fungsi menghibur (to entertain), yakni memberikan pesan yang bisa menghilangkan ketegangan pikiran masyarakat dalam bentuk sinetron, drama, musik, tari, dan lainnya. Dalam informasi digital saat ini banyak media sosial yang membuat fungsi hiburan seperti tiktok,Instagram,youtube.
  4. Fungsi mempengaruhi (to influence). Fungsi mempengaruhi pendapat, pikiran dan bahkan perilaku masyarakat inilah yang merupakan hal paling penting dalam kehidupan masyarakat. Karena itulah, media yang memiliki kemandirian (independent) akan mampu bersuara atau berpendapat, dan bebas melakukan pengawasan social (social control). Akan tetapi dewasa ini kita sebagai pengguna media sosial harus berperan aktif untuk menangkal pengaruh negative dari bentuk komunikasi ini.

Lantas apa peran pemerintah didalam menyikapi fenomena ini ? Pemerintah melalui kementian Kominfo mulai secara massive melakukan razia dan pemberangusan berita-berita hoax yang dapat menimbulkan kegaduhan baik di media sosial ataupun media mainstream yang yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.

Dibalik kinerja pemerintah dalam menjaga stabilitas di era keterbukaan informasi digital saat ini,tanpa disadari Pemerintah saat ini juga acapkali menimbulkan kegaduhan melalui kebijakan yang disampaikan ke publik sebagai contoh terbaru dimana Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan dan satgas Covid-19 akan memberlakukan PPKM-level 3 selama periode natal dan tahun baru dimulai dari tanggal 24 Desember 2021 s/d 2 Januari 2022 yang memaksa masyarakat pelaku sektor parawisata gigit jari dan harus memutar otak untuk menjaga keberlangsungan usahanya,kemudian Pemerintah melalui Luhut Binsar Panjaitan Selaku Menko Maritim dan Investasi (Marves ) yang juga ketua penangan Covid-19 “Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan PPKM level 3 pada periode Nataru pada semua wilayah” dikutip dari keterangan resmi di laman resmi Menko MARVES.

Publik sangat bingung dengan kebijakan yang diambil pemerintah saat ini karena tidak ada jaminan kebijkan itu akan berlaku atau tidak dan terkesan pemerintah bersikap semau mau dalam membuat kebijakan tanpa ada visibility studies terlebih dahulu,apakah mungkin pembatalan ini merupakan salah satu bentuk pemerintah mendengarkan keluhan masyarakat dimedia sosial yang mengharapkan kebijakan ini tidak terlaksana atau Pemerintah memikirkan dampak ekonomi bagi masyarakat dan pembangunan,Who knows.

Fenomena ini memaksa kita untuk melakukan penyaringan dan penilaian informasi yang lebih mendalam dan selektif dalam melihat media komunikasi yang valid dan memiliki tingkat faktual yang tinggi. Pemerintah sejati nya sebagai instrument inti dalam perkembangan teknologi komunikasi informasi yang berlaku sebagai penyaring dengan segala instrument terkait terciptanya stabilitas dalam pembangunan. Pemerintah melalui Kominfo mensosialisasikan program penyaringan informasi yaitu;

  1. Hati-hati dengan judul provokatif
  2. Cermati alamat situs,
  3. periksa fakta
  4. Cek keaslian foto dan video
  5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax.

Lima elemen ini menjadi penyaring dalam keterbukaan informasi. Public tidak hanya menjadi komunikan dalam hal ini tetapi public juga dapat berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan atau berita yang aktual.

Dari pembahasan diatas maka tidak dapat dipungkiri kemudahan dalam akses komunikasi dan informasi menjadi sesuatu instrument untuk mendukung keberlangsungan pembangunan, dimana ada peran aktif pemerintah terhadap kebijakan yang akan diambil dilihat dari sisi penerimaan publik terhadap kebijakan nya.maka dari hasil Analisa ini kita menggarisbawahi komunikasi dan pembangunan adalah sebuah instrumen yang tidak terpisahkan di era informasi digital yang berkembang. Oleh karenanya masyarakat dan pemerintah harus berperan aktif dalam menyaring dan melakukan proses komunikasi agar terciptanya stabilitas pembangunan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: