Iklan Bos Aca Header Detail

Pertama di Indonesia, NSTU Rusia MoU Dengan Unila, Kembangkan Teknologi Partikel Akselerator

Pertama di Indonesia, NSTU Rusia MoU Dengan Unila, Kembangkan Teknologi Partikel Akselerator

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pengembangan Teknologi Partikel Akselerator menjadi salah satu bidang kerjasama Universitas Lampung dengan Novosibirsk State Technical University (NSTU) Rusia. Ini dituangkan dalam penandatangan MoU yang berlangsung, Selasa (18/1). Kegiatan tersebut dihadiri Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si. dan perwakilan Novosibirsk State Technical University (NSTU) The NSTU NETI Representative Fedor Leonov, Ph.D yang juga menjadi translator Rektor NSTU Prof. Dr. Antoly Bataev. Dalam sambutannya Prof. Antoly mengatakan, Unila dan NSTU dalam waktu dekat akan memiki kerjasama pada berbagai bidang. Terutama teknologi radiasi nuklir. \"NSTU punya pengalaman cukup besar dibidang teknik radiasi. Harapannya kerjasama ini bisa membuat hubungan lebih erat antar kedua kampus,\" kata Prof. Antoly. Sementara Prof. Karomani mengungkapkan, Unila sangat antusias dengan kerjasama di berbagai bidang. Khususnya bidang radiasi. Menurut dia, dalam dunia pendidikan dan riset, radiasi nuklir tidak hanya digunakan untuk hal yang bertanda kutip bencana. Pada skala kecil, sangat berguna untuk pertanian, kesehatan, makanan dan lainnya. \"Kita sangat serius, karena mimpi Unila menjadi top ten dan sekarang sedang berada pada tahap penguatan daya saing. Tanpa henti akan melakukan kerjasama, menyusul Prancis dan Amerika. Kita akan membangun laboratorium yang memenuhi standar untuk radiasi ini,\" ungkapnya. Ditambahkan The NSTU NETI Representative Fedor Leonov, Ph.D., Unila merupakan kampus pertama yang bekerjasama dengan Rusia dibidang radiasi berupa teknologi partikel akselerator. \"Ini pertama di Indonesia. Rusia menjadikan Indonesia sebagai prioritas untuk kerjasama internasional. Di Rusia, teknologi radiasi sudah dimanfaatkan di bidang yang sangat luas,  seperti medicine, bahan makanan, pertanian,  dan produksi material-material baru, untuk bahan komersil lainnya. Untuk itu, tidak hanya ilmuwan. Saya ingin ada usahawan yang juga terlibat dalam kerjasama ini,” tegasnya. (mel/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: