Peserta Diksar UKM Cakrawala Jalani Visum

Peserta Diksar UKM Cakrawala Jalani Visum

radarlampung.co.id- Mahasiswa peserta diksar UKM Cakrawala Universitas Lampung, Muhammad Aldi Darmanto (18), masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Bandarlampung. Pantauan radarlampung.co.id, warga Waypengubuan Lampung Tengah itu dikunjungi pihak Unila, Selasa (1/10). Sarjono, ayah Aldi enggan berkomentar banyak terkait kondisi sang anak. Meski demikian, dirinya mempersilakan untuk melihat kondisi Aldi yan tengah mendapat perawatan tersebut. Selain Aldi, Frans Salsa Romando peserta diksar lainnya juga tengah dirawat di RS Bintang Amin Bandarlampung. Tim Unila juga mengunjungi Frans. Terlihat pula satu petugas polres Pesawaran tengah berbincang dengan Frans. Sang ibu Jumiati (43)  menerangkan, dokter menyarankan Frans untuk beristirahat dan tidak menerima tamu demi kesehatannya. \"Jadi tadi malam itu polisi sudah datang, dan hari ini (Selasa 1/10) baru mau visum. Jadi nggak boleh ditemui dulu katanya. Supaya bisa istirahat. Nah orang dekanat tadi saya nggak tau ngomong apa sama bapaknya soalnya saya lagi di luar,\"ungkapnya. Dirinya menuturkan, sempat mendengar dari penjenguk Frans bahwa masih ada rekan Frans yang belum pulang. \"Menegaskan saja, saya dapat omongan itu dari orang yang jenguk ramean dari kampus Frans juga.  katanya ya dari satu kampus juga, bu ada teman yang lain juga belum pulang sampai sekarang, saya bilang kenapa nggak dilaporin. Katanya takut, gitu,\" tegasnya. Diketahui, Aga Trias Tahta, mahasiswa Sosiologi Universitas Lampung meninggal dunia saat mengikuti diksar yang dihelat UKM Cakrawala Unila. Selain Aga, Muhammad Aldi Darmawan (18), yang juga peserta diksar tengah dirawat di RS Bhayangkara. Tak hanya Aldi, Fans Salsa Romando (19), harus dilarikan ke RS Bintang Amin, Bandarlampung. Frans juga peserta diksar UKM Cakrawala Unila. Sebelumnya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Cakrawala Universitas Lampung (Unila) menyatakan Pendidikan Dasar (Diksar) di Desa Cikoak Kabupaten Pesawaran telah sesuai standar operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Termasuk penanganan medis saat ada peserta yang sakit. Hal tersebut diungkapkan Ferdiansyah, Alumni Sosiologi 2001 yang juga alumnus Cakrawala Unila mewakili panitia Diksar. Menurutnya, diksar Cakrawala merupakan agenda rutin tahunan dan sistem pendidikannya juga sudah standar sesuai dengan SOP. Karena itu, sambungnya, terkait peserta Diksar Aga Trias Tahta yang sempat terjatuh dua kali pada Kamis (26/9) dan Minggu (30/9) diduga kuat karena faktor kelelahan. “Saat jatuh yang pertama sudah ada upaya penanganan medis dari panitia. Kemudian, saat persiapan pelantikan padaMiinggu pagi, korban jatuh lagi dan oleh panitia dievakuasi ke pemukiman warga. Setelah itu dibawa ke rumah sakit,” terang Ferdiansyah, Senin (30/9). Sementara, salah satu panitia Diksar UKM Cakrawala Syntia Claudia mengatakan, target dari diksar tersebut agar para peserta mempunyai mental dan fisik yang kuat. “Uji fisik seperti push up, sit up, ya standarlah. Jadi menguji mental dan fisik, misalkan mau ke gunung kita sudah siap,” tambahnya. Ia mengaku, dirinya sempat bertemu dengan korban dengan kondisi yang sehat. Namun pada Kamis, korban sempat sakit. “Alhamdulillah sehat. Tapi pas hari kamis, dia sempat drop. Kalau riwayat penyakit, korban menuliskan tuli pada biodata yang ada di panitia,” imbuhnya. Ia juga memastikan, setiap kegiatan yang diadakan Cakrawala pastinya ada surat izin. “Surat izin orang tua juga ada, dan ditandatanganin oleh orang tuanya,” tandasnya. (mel/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: