Dua Mahasiswa Tenggelam, UIN RIL Sampaikan Bela Sungkawa

Dua Mahasiswa Tenggelam, UIN RIL Sampaikan Bela Sungkawa

radarlampung.co.id-Keluarga besar Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaannya, Prof. Wan Jamaluddin, menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga dua mahasiswanya yang meninggal akibat tenggelam di salah satu embung (tempat pembuangan air) yang ada di lingkungan kampus setempat, Senin (7/10). Adapun terkait penyebab, menurutnya, masih dipelajari dan diinvestigasi pihak kepolisian. \"Sementara kepada semua pihak untuk dapat menahan diri. Tidak mengeluarkan statement apa pun sebelum semuanya menjadi jelas dari hasil investigasi dan lainnya,” kata dia saat dikonfirmasi wartawan koran ini, Senin (7/10). Menurutnya, di sekitar area embung kampusnya sudah sangat jelas ada tulisan larangan untuk bermain apalagi berenang. Embung tersebut hakikatnya dibangun untuk resapan air, sirkulasi air, dan lainnya sehingga masalah air di kawasan UIN Raden Intan maupun sekitarnya dapat terkontrol. Selain itu, embung ini juga mempunyai nilai rekreasi, keindahan, dan kenyamanan. \"Jadi sesungguhnya di embung itu tidak diperbolehkan memancing apalagi berenang. Nah, ini kok ada yang sampai masuk ke dalam embung. Ini akan kita cari tahu dahulu apa, mengapa, dan bagaimana itu bisa terjadi sampai berakhir duka nestapa mendalam,\" ungkapnya. Terlebih, tandasnya, mahasiswa juga sebenarnya tidak boleh terlalu dekat dengan embung tersebut. Selalu ada peringatan tertulis untuk tidak menyalahgunakan fungsinya. Diketahui, dua mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas Tarbiyah UIN RIL kemarin tewas tenggelam di embung belakang kampus setempat. Keduanya atas nama Asril dan Iqbal. Kejadian pada pukul 14.00 WIB tersebut diduga berawal dari perayaan ulang tahun Iqbal oleh beberapa rekannya dengan menceburkan Iqbal ke dalam embung. Melihat Iqbal tidak bisa berenang, Asril berusaha menyelamatkannya. Namun nahas, keduanya malah tenggelam dan baru berhasil diselamatkan pada pukul 15.20 WIB oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung dengan kondisi tali sepatu Iqbal terikat ke kakinya. Menurut Arif kakak sepupu Asril merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Qoriah & Rosidi. Kedua orangtuanya tinggal di Lampung Tengah. Di Bandarlampung, Asril tinggal bersama Arif. Asril berkuliah sambil mengajar ngaji di salah satu Ponpes di Pesawaran setiap sabtu dan minggu. Kedua orangtua Asril tiba di ruang jenazah RSUD dr. H. Abdul Moeloek pukul 19.00 Senin (7/10) malam. Qoriah, sang bunda tak kuasa membendung kesedihan. Dirinya pingsan saat melihat tubuh sang anak terbujur kaku. Jenazah Asril dibawa ke rumah duka Desa Abung Timur Kalirejo Lampung Tengah pukul 19.45 malam. Sementara, jenazah Ikbal dibawa kerumah duka di gg. H. Maherat Jl. Pramuka Rajabasa pukul 19.00 wib (7/10). Baik keluarga Asril dan Ikbal menolak jenazah keduanya diotopsi. (rur/cw1/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: