Efek Kabut di Branti, Garuda Rotasi Penerbangan

Efek Kabut di Branti, Garuda Rotasi Penerbangan

radarlampung.co.id - Dampak dari kabut yang ada di sekitar Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, maskapai Garuda Indonesia, merotasi jadwal penerbangannya ke Lampung. General Manager PT Garuda Indonesia Cabang Tanjungkarang,  Gatot Rijadi mengkonfirmasi, ada satu penerbangan yang dirotasi. Yakni penerbangan pagi. \"Iya akibat kabut itu kan pesawat berputar lagi ke Jakarta,  itu menyebabkan delay. Jadinya kita rotasi penerbangannya. Tapi ini sudah ada yang landing jam 10.00 Wib,  dan sudah take off lagi malah ke Jakarta,\" jelasnya, Senin (8/4). Gatot menambahkan,  rotasi tidak mengganggu jumlah rute flight dalam satu harinya. Sebab,  rotasi yang dimaksudkan adalah dimana,  menggunakan pesawat lain untuk fligt ke Lampung. \"Jadi,  ada  pesawat yang free di Jakarta,  kita fungsikan satu unit untuk terbang ke Lampung. Agar delaynya tidak terlalu lama. Kalau keterlambatan awal,  bisa sekitar empatjaman delay. Setelah rotasi memang tetap delay tapi sekitar satu jam saja, \" kata dia. Sebelumnya diberitakan, kabut menutupi Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Senin (8/4) pagi. Namun, cuaca kembali normal. Sejak Senin (8/4) siang, pesawat kembali dapat mendarat di bandara yang juga dikenal dengan nama Branti itu. Humas Bandara,  Wahyu Aria Sakti saat dikonfirmasi Senin (8/4) siang, mengatakan dua penerbangan (flight) rute Jakarta Lampung yang seharusnya landing pagi hari,  akhirnya bisa mendarat sekitar pukul 11.00 WIB. \"Sudah landing. Selisih 10 menit saja Garuda dan Sriwijaya sekitar jam 11.00 Wib tadi,\" terangnya. Aria memastikan masalah keterlambatan landing tersebut murni disebabkan cuaca buruk. Menurutnya, kabut di sekitar bandara menyebabkan jarak pandang terbatas. \"Itu murni karena cuaca kok bukan karena faktor limbah asap atau yang lain. Pesawat memilih berputar karena mementingkan keselamatan penumpang, \" kata dia. Dijelaskan Aria, bandara belum memiliki Instrument Landing System (ILS). Perangkat ini merupakan instrument yang membantu navigasi pendaratan ketika cuaca buruk. Atau saat kondisi malam hari. \"Memang belum ada. Karena memang tidak dianggarkan tahun ini. Sebenarnya tahun lalu sudah dianggarkan. Karena mau merger dengan Angkasa Pura II,  anggaran ILS dicoret di pusat, \" kata dia. (abd/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: