Iklan Bos Aca Header Detail

Polemik DPRD Bandarlampung, Ini Respon KNPI Bandarlampung

Polemik DPRD Bandarlampung, Ini Respon KNPI Bandarlampung

RADARLAMPUNG.CO.ID-Perbedaan pendapat di kalangan anggota DPRD Kota Bandarlampung yang berawal dari keinginan sejumlah anggota DPRD agar kinerja Ketua DPRD Wiyadi dievaluasi terus bergulir. Bahkan pada rapat Paripurna Istimewa HUT kota Bandar Lampung ke-339 diwarnai pengembalian undangan yang ditanda tangani Ketua DPRD Wiyadi Kamis (17/6) oleh sejumlah anggota DPRD. Polemik ini direspon Ketua DPD KNPI Kota Bandarlampung, Iqbal Ardiansyah. Menurut Iqbal, polemik tersebut tidak baik untuk dipertontonkan kepada publik. “Mereka adalah wakil rakyat seharusnya memberikan keterangan kerja yang baik dan dirasakan oleh masyarakat, bukan ribut-ribut yang membuat masyarakat juga kebingungan apa yang tengah diributkan itu,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima radarlampung.co.id. Menurutnya, saat ini, Kota Bandarlampung tengah diterpa pandemi covid-19, sektor ekonomi yang belum stabil serta pembangunan yang belum merata. “Seharusnya Pemerintah Daerah, Eksekutif dan Legislatif harus memberikan perhatian khusus dan menjalin sinergitas yang baik agar menghasilkan kerja yang baik pula, ini bagaimana kalau wakil rakyat saja sibuk ribut-ribut, bingung kita ini dibuatnya,” tuturnya. Karenanya, lanjut Iqbal, atas nama KNPI Bandarlampung dirinya meminta agar DPRD Kota Bandar Lampung fokus pada tugas pokok dan fungsinya masing-masing. “Ayolah kota bangun Kota Tapis Berseri ini agar jauh lebih baik, dan itu butuh sinergitas yang kuat serta kerja kolektif yang maksimal, ingat KNPI masih komit dan konsisten mengawal pembangunan kota Bandarlampung ini, sedikitpun kami tidak berpaling,” ajak Ketua Esi Lampung itu. Menurutnya, di peringatan HUT Ke-339 Kota Bandarlampung ini dirinya juga berharap agar segera dilakukan kajian khusus, bagaimana pembangunan SDM, infratruktur dan lainnya mampu berjalan baik. “Agar menghasilkan kehidupan sosial masyarakat di Kota Bandarlampung ini dapat dinikmati kesejahteraannya. Bukan sekedar bunyi-bunyian, stop pertontonkan hal-hal konyol yang tidak mencerminkan seorang pejabat publik, malu kita sama kabupaten kota yang lain,” tutup Bung Iqbal. (rls/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: