Iklan Bos Aca Header Detail

Polisi Amankan Tiga Pelaku Pemukulan

Polisi Amankan Tiga Pelaku Pemukulan

radarlampung.co.id - Peristiwa pengeroyokan driver ojek online (Ojol) yang sempat viral Senin (23/8) dini hari lalu, berbuntut panjang. Usai dilaporkan, polisi kemudian mengamankan tiga orang yang diduga merupakan pelaku pemukulan.

Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Resky Maulana. ”Kasus tersebut sudah ditangani Polsek Kedaton dan masih dalam penyelidikan,” katanya, Rabu (25/8).

Resky juga mengatakan, selain mengamankan ketiga pelaku, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya bukti rekaman cctv yang sempat viral dan alat yang digunakan pelaku saat pemukulan.

Lebih jauh dia menyampaikan, sejauh ini tim penyidik juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian. Diantaranya dari pihak penyedia jasa online dan pihak rumah makan.

Disinggung soal penetapan tersangka ketiga orang tersebut, Resky mengatakan, hal tersebut akan dilakukan usai perkara digelarkan.

“Prosesnya di Polsek Kedaton. Ketiga orang yang diamankan merupakan pihak penyedia makanan. Sementara untuk penetapan tersangka akan dilakukan usai gelar perkara,” tandasnya.

Sebelumnya, diduga lantaran pesanan yang tidak sesuai, seorang driver ojek online (ojol) menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang. Peristiwa itu terjadi pada Senin (23/8) dini hari.

Aksi pengeroyokan tersebut juga sempat terekam cctv dan viral di media sosial. Berdasarkan video tersebut, terlihat korban yang menggunakan jaket ojol tersebut dipukuli oleh sejumlah orang.

Joddy Wijaya (24), yang merupakan korban dalam kejadian tersebut menjelaskan, peristiwa itu berawal saat dirinya datang ke rumah makan Ayam Geprek Berkokok, sekitar pukul 2.00 wib.

Korban datang ke rumah makan di jl. Dakwah Ujung, Labuhan Ratu, Kedaton, Bandarlampung untuk menukar pesanan makanan milik konsumen yang tidak sesuai.

Joddy mengatakan, dirinya mendapatkan orderan dari konsumen yang berada di Tanjungsenang. Saat itu konsumen memesan menu ayam geprek, namun Joddy tidak menyadari kalau pesanan tersebut tertukar dengan pesanan konsumen lainnya.

“Saya baru tau kalau pesanan itu ketuker setelah sampai di rumah konsumen. Konsumen pesennya ayam, tapi yang didapat malah cumi,” katanya.

Lantaran itu, Joddy pun akhirnya balik lagi ke rumah makan tersebut untuk menukarkan kembali pesanannya. “Saya takut kalau salah pesanan, pelanggan nanti kasih bintang satu ke saya. Itu imbasnya ke kinerja saya,” tambahnya.

Sambung dia, setelah kembali ke rumah makan tersebut, Joddy lamgsung meminta karyawan rumah makan menukar pesanan. Namun, karyawan rumah makan tidak terima dan langsung memukulinya.

“Mereka tidak terima, terus langsung mukulin saya. Ada sekitar tujuh orang yang ngeroyok saya,” tambahnya.

Akibatnya, Joddy harus menderita sejumlah luka memar di wajah dan kepala. Atas kejadin tersebut, korban juga langsung melaporkan peristiwa ke Polsek Kedaton. Laporan tersebut tertuang dalam LP/604-B/VIII/2021/LPG/RESTABALAM/SEKTOR KEDATON.

Terpisah, pemilik rumah makan Ayam Geprek Berkokok, Ruli Boyke Hastien (40) memberikan klarifikasi terkait kabar pengeroyokan tersebut.

Menurut dia, video viral yang beredar di media sosial tersebut tidak menunjukan seluruh kejadian secara jelas.

Berdasarkan penjelasan Ruli, sebelum kejadian tersebut, sempat terjadi adu mulut antara korban dan karyawannya. Hal itu berakhir dengan korban yang menarik kerah baju karyawannya.

Hal tersebut, kemudian memicu amarah karyawan lain yang juga ada di lokasi kejadian. Sehingga keributan pun tidak dapat dihindari dan terjadilah pemukulan tersebut.

“Karyawan saya sudah minta maaf sebelumnya dan membuatkan pesanan yang sesuai. Tapi dia (korban, red) malah marah-marah, ngomong kasar dan narik kerah baju karyawan saya,” jelasnya.

Namun, Ruli berharap permasalahan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. “Ya harapannya, kalau bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan, ya diselesaikan dengan cara kekeluargaan saja,” tandasnya. (Ega/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: