Empat Tanda Serangan Jantung Saat Berolahraga
radarlampung.co.id-Olahraga kerap disebut salah satu kunci menjalani gaya hidup sehat. Tapi, bukan berarti tidak ada risiko yang mengancam saat berolahraga, salah satunya serangan jantung. Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter dikutip dari jpnn.com, pada saat seseorang berolahraga, terjadi peningkatan kerja jantung, sehingga risiko serangan jantung pun meningkat. Risiko ini memang jauh lebih besar pada orang yang tidak biasa berolahraga dibanding dengan mereka yang memang sudah rutin melakukannya. Pada orang yang tidak biasa berolahraga, risikonya meningkat hingga 50 kali lipat. Tentu saja, bila serangan jantung terjadi dan tidak tertangani dengan cepat dan tepat, maka akibatnya bisa sangat fatal. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala awal serangan jantung yang mungkin timbul saat berolahraga: 1. Rasa tidak nyaman di dada Bukan hanya rasa nyeri yang bisa menjadi indikasi adanya gangguan atau serangan jantung saat berolahraga. Perasaan berat, panas, atau tidak nyaman di dada juga bisa menjadi indikasi lain. Jangan sepelekan “jeritan” awal jantung di detik pertama Anda merasakannya. 2. Sesak napas Jika sesak napas terjadi saat Anda melakukan olahraga yang sudah biasa Anda lakukan, waspadalah dan hentikan segala aktivitas. Sesak napas dapat menjadi tanda adanya gangguan jantung atau paru-paru. 3. Keringat dingin Berkeringat jelas merupakan hal yang wajar saat berolahraga. Namun berhati-hatilah jika Anda berkeringat dingin. Hal itu dapat menjadi peringatan awal jika sesuatu yang tidak normal sedang terjadi pada jantung Anda. 4. Ritme jantung tidak normal Apabila jantung Anda tiba-tiba berdegup kencang, dada terpukul-pukul, atau irama jantung tidak beraturan saat berolahraga, segera hentikan aktivitas Anda saat itu juga. Istirahatlah dan cari bantuan medis untuk memastikan kondisi jantung Anda. Sangat penting untuk segera menyadari tanda-tanda serangan jantung, terutama saat olahraga. Apalagi periode penyelamatan dari serangan jantung tergolong sangat singkat, idealnya harus dilakukan dalam kurun waktu 30-60 menit setelah serangan terjadi. Semakin cepat Anda menyadarinya, semakin besar kemungkinan Anda untuk selamat.(jpnn/net/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: