Iklan Bos Aca Header Detail

PPKM Luar Jawa Bali Diperpanjang Mulai 9-22 November

PPKM Luar Jawa Bali Diperpanjang Mulai 9-22 November

RADARLAMPUNG.CO.ID - Evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali dilakukan kembali pada minggu ini. Kondisi pandemi sudah sangat membaik jika dibandingkan dengan puncaknya pada Juli 2021 lalu.

Per 7 November 2021, jumlah kasus aktif sebesar 10.825 kasus atau 0,3% dari total keseluruhan kasus. Ini jauh lebih baik daripada rata-rata global yang sebesar 7,4%.

Apabila dibandingkan dari kondisi puncak pada 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun 98,11%. Kasus konfirmasi harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 543 kasus, dengan tren penurunan per 7 November sebanyak 444 kasus atau sudah turun 99,2% dari situasi puncak 15 Juli 2021.

Secara nasional, persentase tingkat kesembuhan (Recovery Rate/RR) adalah 96,37%, lebih baik dari global yang sebesar 90,52%. Kemudian tingkat kematian (Case Fatality Rate/CFR) 3,38%, dengan penurunan total kasus aktif -97,59%.

“Selama 2021 ini, tren penurunan kasus secara konsisten terjadi di Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali dengan tren penurunan di luar Jawa Bali yang lebih tinggi. Proporsi kasus dari luar Jawa-Bali menurun sejak akhir Oktober 2021. Data proporsi Luar Jawa-Bali terhadap total kasus nasional (per 7 November), kasus konfirmasi 25,2% (112 dari 444 kasus), dan kasus aktif 47,9% (5.736 dari 11.960 kasus),” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers rapat terbatas evaluasi PPKM, Senin (8/11).

Kondisi yang terus membaik ini juga diakui oleh WHO. Di mana, dalam Covid-19 Situation Report No. 79 (3 November 2021), disebutkan bahwa seluruh provinsi di Indonesia telah berada pada tingkat penularan masyarakat (Community Transmission/CT) Level 1 atau tingkat penularan rendah.

Hal ini berarti seluruh provinsi sudah berada pada CT1, yang merupakan tingkat penularan/infeksi rendah pada periode 25 hingga 31 Oktober 2021.

Hasil laporan tersebut sejalan dengan angka tingkat reproduksi (Rt) virus Covid-19 yang masih terus terkendali, yakni berada pada angka 0,95 per 5 November.

“Hal ini akan terus dijaga dengan mendorong program penerapan prokes, 3M dan 3T secara ketat, serta percepatan vaksinasi secara konsisten,” imbuh Airlangga.

Sementara, dari segi mobilitas penduduk memang sudah mulai meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Namun kasus Covid-19 masih tetap terkendali atau tidak diikuti dengan peningkatan kasus.

Jika dilihat per pulau, mobilitas tertinggi terjadi di Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua yang sudah meningkat melebihi kondisi pra pandemi Covid-19.

Selain itu, kabar baik juga datang dari Indonesia Covid Recovery Indeks yang dirilis oleh Nikkei. Indonesia berada pada peringkat 41 dari 121 negara di dunia, tertinggi di antara negara-negara lain di ASEAN, dengan nilai 56 (31 Oktober 2021). Peringkat ini membaik dari sebelumnya yang berada di peringkat 54.

Dilihat dari jumlah kasus aktif di luar Jawa-Bali, per 7 November 2021, sebesar 5.736 kasus atau 0,4% dari total kasus, atau sudah menurun 97,5% dari puncaknya pada 6 Agustus 2021.

Kasus konfirmasi harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 159 kasus dengan tren terus menurun. Ler 7 November sebanyak 112 kasus, atau sudah menurun 99,5% dari puncak 6 Agustus 2021.

Untuk luar Jawa-Bali, jumlah kasus kesembuhan (RR), kasus kematian (CFR), dan penurunan jumlah total kasus aktif di Sumatera, RR = 96,13% dan CFR = 3,57%, dengan penurunan (jumlah total kasus aktif) -98,02%.

Dari hasil evaluasi tersebut, diputuskan bahwa penerapan PPKM di luar Jawa-Bali diperpanjang selama dua minggu. Mulai 9 November hingga 22 November 2021.

Kriteria penerapan level PPKM berdasarkan level asesmen situasi pandemi dan ditambahkan pertimbangan capaian vaksinasi di kabupaten/kota tersebut. Untuk kabupaten/kota dengan capaian vaksinasi dosis 1 kurang dari 50%, level PPKM-nya akan dinaikkan 1 level lebih tinggi (dari hasil evaluasi).

Untuk PPKM periode berikutnya, terdapat 156 kabupaten/kota dengan level Asesmen 2 yang capaian vaksinasinya kurang dari 50%, dinaikkan menjadi level 3 (total PPKM level 3 menjadi 160 kabupaten/kota).

Kemudian untuk 100 kabupaten/kota dengan level asesmen 1 yang capaian vaksinasinya kurang dari 50%, dinaikkan menjadi level 2 (total PPKM level 2 menjadi 175 kabupaten/kota).

Lalu 51 kabupaten/kota dengan asesmen level 1 yang capaian vaksinasinya sudah mencapai lebih dari 50%, tetap di level 1 (total PPKM level 1 menjadi 51 kabupaten/kota). (rls/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: