Praktek Konservasi Cagar Budaya di Museum

Praktek Konservasi Cagar Budaya di Museum

//Konservasi Kain, Keramik dan Kuningan//

RADARLAMPUNG.CO.ID - UPTD Museum Lampung Ruwa Jurai memberikan edukasi tentang belajar Konservasi Kain, Keramik dan Kuningan pada siswa SMA/SMK di Provinsi Lampung selama dua hari (12-13/10).

Dengan mengikuti Protokol Kesehatan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19, Kegiatan Belajar Konservasi ini bertema \'Dengan Belajar Konservasi Kita Berperan serta Melestarikan warisan budaya Lampung\'.

Kegiatan ini, diikuti sekitar 200 orang siswa dari dua SMAN se-Lampung, Yakni untuk hari Senin (12/10) diikuti 100 orang siswa berasal dari SMAN 1 Seputih Raman, Lampung Tengah dan Selasa (13/10) diikuti 100 orang siswa berasal dari SMAN  1 Way Jepara, Lampung Timur.

Budi Supriyanto,S.Sos.M.Hum, Kepala UPTD Museum Lampung Ruwa Jurai menjelaskan, Belajar Konservasi cagar budaya untuk siswa, merupakan program kerja Museum Lampung dalam dua tahun terakhir. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memahami tentang cagar budaya, perlakukan terhadap cagar budaya serta bagaimana cara merawat cagar budaya. [caption id=\"attachment_146791\" align=\"alignnone\" width=\"1040\"]\"\" Siswa Antusias Praktek Belajar Konservasi Kain Tapis Lampung[/caption]

Terlebih berdasarkan undang-undang No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, lanjut dia, setiap masyarakat diperbolehkan memiliki cagar budaya asal terdaftar. \"Yang Perlu kita berikan pemahaman pada siswa bagaimana memahami cara konservasi atas cagar budaya tersebut,\"harapnya.

Selain itu, Dirinya pun menginformasikan bahwa dimulainya kegiatan belajar konservasi di museum lampung pada Senin (12/10), bertepatan dengan Hari Museum Indonesia.

\"Kegiatan Belajar Konservasi di Museum Lampung ini menjadi salah satu kegiatan untuk menyemarakkan Hari Museum Indonesia. Kami berharap Museum Lampung sebagai Rumah Peradaban sebagai tempat menyimpan sejarah dan kebudayaan dapat menjadi tempat belajar bagi masyarakat khususnya bagi generasi muda untuk mengenal, mencintai dan nantinya akan menjadi penguatan jati diri bagi mereka,\"pesannya.

Sementara, Nyoman Maliani, S.Sos,MM selaku Kepala seksi teknis UPTD Museum Lampung menyampaikan, Cagar budaya terbagi dua yakni ada berupa cagar budaya organik maupun anorganik. Untuk Konservasi Cagar budaya organik, seperti praktek belajar konservasi tapis lampung. Sementara untuk cagar budaya non organik contohnya praktek belajar konservasi keramik dan kuningan.

\"Nah, Para siswa akan mendapatkan cara praktek Konservasi koleksi cagar budaya berupa Konservasi Kain Tapis Lampung yakni menggunakan Alkohol yang diseprotkan pada kertas bebaa asam  (menyerupai kertas minyak). Jadi Kertas Asam telah beralkohol itu tidak secara langsung mengenai kain tapis sehingga kain tapis tersebut akan terawat dengan baik,\"ucapnya.

\"Khusus Konservasi Keramik maupun Kuningan menggunakan jeruk nipis. Bagaimana cara aplikasi kepada Keramik dan Kuningan, Disini siswa akan mendapatkan pengetahuan dari praktek belajar Konservasi di Museum Lampung, \"tambahnya. [caption id=\"attachment_146792\" align=\"alignnone\" width=\"1280\"]\"\" Suasana Praktek Belajar Konservasi Keramik dan Kuningan[/caption]

Dua Perwakilan Guru Pendamping  Belajar Konservasi Di Museum Lampung  dari  SMAN 1 Seputih Raman Lamteng, Heri Ani dan Devi Anafia mengapresiasi program belajar konservasi di Museum. Mereka menyampaikan bahwa Belajar Konservasi  museum ini sebagai sarana edukasi kepada siswa akan pentinganya menjaga dan merawat benda cagar alam.

\"Ini juga sebagai Implimentasi belajar Sejarah dan kebudayaan Lampung. Bahkan Belajar Konservasi di Museum Lampung rencana dijadikan sebagai referensi penambahan nilai mata pelajaran Sejarah dan Bahasa Lampung,\"ucapnya.

Terpisah, Kasi Pelayanan UPTD Museum Lampung Rodi Hayani Samsun,SH.M.I.P  menginformasikan Bagi sekolah yang ingin mengedukasi siswa tentang Belajar Konservasi cagar budaya dan belajar museum Lampung, dapat mendatangi ke Seksi pelayanan untuk reservasi minimal tiga hari sebelum kegiatan, dengan Kapasitas maksimal 200 orang.

\"Kalau terkait Ticket, Tiket masuk Museum Lampung cukup terjangkau Anak-Anak @Rp1000, Dewasa @Rp.5000, Mahasiswa @Rp.2000, Bioskop Sanak Lampung @Rp. 5000,\" pungkasnya. (gie/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: