Produksi Kopi Lambar Turun 5-10 Persen

Produksi Kopi Lambar Turun 5-10 Persen

RADARLAMPUNG.CO.ID - Produksi kopi di Lampung Barat menurun 5-10 persen tahun ini. Salah satunya di wilayah Balikbukit dan sekitarnya.

Kabid Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lambar Sumarlin mengungkapkan, penurunan produksi kopi tersebut berdasar hasil survei yang dilakukan.

\"Sampai dengan survei terakhir, untuk produksi kopi Lambar turun 5-10 persen dari tahun lalu. Tetapi ini belum final. Untuk penurunan terjadi di wilayah Kecamatan Balikbukit dan sekitarnya. Sementara daerah Sumberjaya, Waytenong dan sekitarnya, meski mengalami penurunan, namun tidak begitu signifikan,\" kata Sumarlin mewakili Kepala Disbunnak Lambar Nata Djudin Amran.

Penurunan produksi kopi, kata dia, terjadi karena beberapa hal. Di antaranya cuaca yang tidak menentu. Di mana, curah hujan cukup tinggi yang menyebabkan bunga kopi rontok, ditambah dengan perilaku budidaya kopi belum maksimal.

\"Penyebab lainnya karena kurangnya pemupukan, pemangkasan yang kurang baik, belum lagi akibat penggerek buah kopiĀ atau hama yang biasa menyerang diĀ tanaman kopi. Kemudian banyaknya tanaman perindang yang memengaruhi kelembaban dan menyebabkan produksi kopi juga tidak maksimal,\" urainya.

Meski mengalami penurunan produksi pada tahun 2021 ini, lanjut Sumarlin, namun masih di atas target kinerja dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD).

\"Khusus untuk produksi di tahun 2022 mendatang, kami meyakini akan meningkat. Itu dilihat dari ranting dan bunga akhir, serta terus membaiknya perilaku budidaya kopi,\" pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi kopi Lambar tahun lalu mencapai 52 ribu ton. Jika dihitung rata-rata setiap hektare kebun kopi di daerah tersebut hanya menghasilkan 1,2 ton biji kopi. (nop/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: