Iklan Bos Aca Header Detail

Hanya Metro dan Bandarlampung Harga Gula Melonjak Tinggi

Hanya Metro dan Bandarlampung Harga Gula Melonjak Tinggi

radarlampung.co.id - Upaya menekan inflasi di provinsi Lampung, Tim Pengendali Inflasi (TPID) Provinsi Lampung Gelar Pangan Murah di pasar Tugu, pasar Tanjungkarang, pasar Kangkung dan Telukbetung Selatan, Selasa (3/3).

Plt. Kasi Distribusi dan Harga Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi Lampung, Ely Nuratni Sari, mengatakan, pasar murah ini, dilakukan selama dua hari, mulai dari Senin (2/3) di Kota Metro, tepatnya di pasar Kopindo.

\"Nah, Hari ini (3/3), kami melaksanakan di Bandarlampung, karena memang berdasarkan rapat, harga gula tertinggi ada di kota Metro dan Bandarlampung yang mencapai Rp15 ribu per kilogram,” katanya kepada radarlampung.co.id.

Dia melanjutkan, dalam Gelar Pangan Murah tersebut pihaknya membawa 1 ton gula untuk satu pasar dengan pembelian maksimal 2 kilogram untuk satu orang. Hal ini dilakukan, agar semua masyarakat bisa menikmati gula dengan harga rendah yakni Rp12.000 per kilogramnya.

Selain komuditi gula, berberapa komoditi lain juga ikut meroket harganya. Antara lain telur yang seharusnya dijual dengan harga Rp22.500 saat ini di pasar mencapai harga Rp24.000 sampai Rp25.000 per kilogram. Lalu cabe merah juga turut melonjak naik yakni berkisar antara Rp50.000 sampai Rp55.000.

”Di Metro kemarin, cabe merah dari Jawa itu dijual seharga Rp28 ribu, tapi kondisinya sudah hampir busuk. Nah, di pasar Tugu harganya mencapai Rp55 ribu, jadi sekarang kita berikan ke masyarakat dengan harga Rp30 ribu per kilogramnya,” katanya.

Kemudian ada pula beras segar yang diberikan seharga Rp8.800 per kilogram, dan minyak makan Rp11.500 per liter. ”Harapannya dengan gelar pangan murah ini, harga (komoditi, red) bisa turun dari harga yang ada saat ini,” tambahnya.

Terkait tingginya harga gula dan stok yang mulai menipis, menurut dia, hal itu lantaran adanya masalah di tingkat penggilingan. ”Itu karena mereka belum panen dan rata-rata perusahaan gula masih belum giling. Jadi stok yang ada sekarang ini adalah hasil panen yang lalu,” tandasnya. (ega/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: