Harga Anjlok, Petani Buang Tomat Hasil Panen
radarlampung.co.id – Pengunaan obat-obatan kimia menjadikan tomat asal Lampung Barat kalah bersaing di pasaran. Sejumlah perusahaan olahan makanan menolak komoditas tersebut. Bahkan saat ini harga jual tomat hanya Rp400 per kilogram. Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lambar Patoni mengungkapkan, pemkab telah berupaya menjajaki ke perusahan-perusahaan untuk membantu petani dalam memasarkan hasil produksi. Namun komoditas tersebut tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan perusahaan. ”Kami sudah berupaya. Tomat kita ternyata tidak memenuhi kriteria. Secara fisik dan kualitas bagus. Namun penggunaan obat-obatan kimia itu menjadi penyebab tomat kita ditolak. Harapan perusahaan, tomat tanpa penggunaan bahan kimia dan itu sulit,\" kata Patoni. Sementara untuk cabai, saat ini sudah diterima perusahaan. Saat proses penanaman, pemeliharaan hingga panen mendapatkan mendampingan. \"Petani cabai sudah lama menjalin kerjasama dengan perusahaan. Mereka mampu mempertahankan kualitas yang ditetapkan perusahaan,\" ujarnya. Terkait penggunaan bahan kimia, Patoni mengharapkan kelompok tani (Poktan) harus lebih kreatif menjadikan hasil panen sebagai bahan baku produk olahan. ”Sejauh ini sudah banyak KWT (Kelompok Wanita Tani) di Lambar yang memanfaatkan tomat untuk membuat dodol, saus, sambal dan lainnya. Harapan kami, itu menjadi inspirasi bagi petani lainnya,\" kata dia. (nop/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: