Harga Daging Sapi Melonjak, Ternyata Ini Penyebabnya 

Harga Daging Sapi Melonjak, Ternyata Ini Penyebabnya 

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pedagang daging sapi di Lampung mengeluhkan kenaikan harga daging, yang disebabkan kenaikan bakal sapi asal Australia. Di mana saat ini harga daging murni sapi berkisar di Rp122 ribu per kg. Abah Saun salah satu pedagang daging sapi di Pasar Tugu membenarkan bahwa harga daging sapi mengalami kenaikan. Saat ini daging sapi yang dibelinya dari Rumah Potong Hewan berkisar Rp120 ribu per kg. Itu menurut Abah berdasarkan ketetapan dari persatuan pedagang daging di Jakarta sejak awal Januari lalu. \"Kalau sebelumnya harga beli dari tempat potong dibawah Rp120 ribu,\" ujarnya kepada Radarlampung.co.id, Minggu (24/1). Kenaikan harga sendiri menurutnya efek dari stok sapi di luar negeri langka. \"Ini kan kita pakai rata-rata sapi impor, jadi agak susah cari sapi. Dulu aja waktu harga masih di bawah Rp120 ribu per kg sudah agak susah menjualnya, apalagi naik ini,\" ucapnya. Dirinya pun bercerita saat ini menjual daging sapi di pasaran tidak terlalu banyak, lantaran daya beli masyarakat yang menurun. \"Kalau sebelum Covid-19 sehari jual 400 kg daging atau satu ekor sapi. Sekarang setengahnya aja paling,\" ungkapnya. Untuk pelanggannya sendiri, Abah menerangkan rata-rata para pedagang bakso, kantin, rumah makan, dan ketring. \"Kalau untuk konsumsi pribadi tidak banyak. Apalagi resepsi pernikahan tidak sebanyak dulu jadi otomatis berpengaruh sama omset,\" terangnya. Sementara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung menerangkan, stok daging sapi saat ini tersedia untuk memenuhi permintaan nasional maupun pasar rakyat. Kepala Disperindag Satria Alam melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Lampung Zimmi Skil menuturkan, kenaikan harga daging sapi dikarenakan ada kenaikan harga karkas di tingkat Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Hal ini berdampak pada kenaikan harga daging sapi di tingkat pedagang. Pedagang mengeluhkan harga daging sapi murni di kisaran Rp122 ribu per kg belakangan ini, atau naik ketimbang di hari-hari normal di Rp114 ribu per kg. Kenaikan juga terjadi pada daging paha belakang yang kini dibanderol Rp128 ribu per kg ketika sebelumnya hanya di kisaran Rp120 ribu per kg. \"Kenaikan per kilogramnya sekitar Rp5 ribu. Daging sapi khas Rp125 ribu per kg rata-rata di pasaran sekarang, sebelumnya Rp120 ribu per kg. Daging sapi paha belakang sekitar Rp122 ribu per kg sebelumnya Rp117 ribu per kg,\" terangnya. Kenaikan harga karkas di RPH saat ini dipicu kenaikan harga sapi bakalan asal Australia selama satu semester terakhir. Dimana pada Juni 2020 masih berada di kisaran US$ 2,8 per kg berat hidup dan kini pada Januari 2021 menjadi US$ 3,78 per kg berat hidup. Faktor utama penyebab kenaikan harga sapi bakalan di Australia diakibatkan adanya program repopulasi, pemenuhan permintaan konsumsi dalam negeri, dan peningkatan permintaan dari negara lain terutama di tiga bulan terakhir di negara tersebut. Pemerintah telah mengimbau para importir untuk membantu menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga sapi bakalan sampai di RPH dengan harga yang dapat menjamin agar pedagang daging sapi di pasar rakyat tetap dapat berjualan dengan keuntungan yang wajar. (pip/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: