Iklan Bos Aca Header Detail

Hasil Rapat Satgas Covid-19 Tanggamus, Seluruh Kegiatan Pengumpulan Massa Dibatasi!

Hasil Rapat Satgas Covid-19 Tanggamus, Seluruh Kegiatan Pengumpulan Massa Dibatasi!

RADARLAMPUNG.CO.ID - Masyarakat Tanggamus diminta untuk melaksanakan ibadah salat Idul Fitri di rumah masing-masing. Tidak di masjid atau lapangan.

Hal tersebut diputuskan dalam rapat Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tanggamus yang digelar dirupatama sekretariat kabupaten, Kamis (29/4).

Rapat dipimpin langsung Bupati Dewi Handajani yang juga Ketua Satgas Covid-19 Tanggamus. Turut hadir Wakil Bupati AM. Syafi\'i, Kapolres AKBP Oni Prasetya, Dandim 0424/TGM Letkol Inf. Arman Aris Sallo, Kajari David P. Duarsa, Plh. Sekkab Sukisno, para asisten, kepala OPD, Ketua MUI Tanggamus KH A. Wahid Zamas dan sejumlah ormas keagamaan.

Dewi Handajani mengatakan, keputusan meniadakan salat Idul Fitri di lapangan dan rumah ibadah menindaklajuti hasil rapat koordinasi (rakor) Satgas Covid-19 Provinsi Lampung beberapa hari lalu.

\"Jadi kami, seluruh kepala daerah dan jajaran Forkopimda bersepakat bahwa salat Idul Fitri 1442 Hijriah dilakukan di rumah masing-masing,\" kata Dewi Handajani.

Dewi menegaskan, pemkab tidak melarang pelaksanaan ibadahnya. Tapi hanya tempatnya saja yang berpindah. Dari lapangan atau rumah ibadah, ke rumah masing-masing.

\"Ini demi kebaikan kita bersama. Karena kasus Covid-19 trennya terus meningkat dan Lampung termasuk provinsi yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM),\" tegasnya.

Dilanjutkan, pemerintah terpaksa menerapkan aturan tersebut, agar kejadian seperti di India tidak terjadi. Di mana, angka kasus Covid-19 meningkat drastis pacsa diadakannya kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang.

\"Salat Idul Fitri inikan sifatnya sunah. Silahkan dilakukan di rumah masing-masing. Saya tahu, ini akan ada protes dari masyarakat. Cuma kondisi negara kan, lagi pandemi Covid-19. Kami selaku kepala daerah sudah komitmen dan siap tanggung jawab atas kebijakan yang diambil. Keselamatan masyarakat harus dikedepankan. Ini juga berlaku se-Lampung,\" tandas Bunda Dewi--sapaan akrab Dewi Handajani.

Bunda Dewi melanjutkan, tidak hanya dalat Idul Fitri saja yang dianjurkan untuk dilaksanakan di rumah. Hari besar keagamaan umat Nasrani yaitu Kenaikan Isa Almasih yang bertepatan dengan Idul Fitri juga diminta agar dilaksanakan di rumah.

\"Pokoknya, segala bentuk kegiatan yang ada potensi penyebaran virus Corona kita batasi. Termasuk tempat wisata, akan kita tutup sementara. Karena berdasar pengalaman, angka Covid-19 meningkat pasca libur Natal dan Tahun Baru. Bahkan Tanggamus masuk dalam zona merah dan kami itu tidak mau terjadi,\" tukasnya.

Lebih jauh Bunda Dewi mengungkapkan, posko Covid-19 akan diaktifkan kembali. Mulai dari posko perbatasan untuk menyekat kendaraan dari luar Lampung yang masuk, hingga posko tingkat RT.

\"Tugas camat untuk benar-benar melakukan pendataan ke bawah,\" ucapnya.

Ia juga meminta, tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tanggamus untuk segera mengkonsep surat edaran (SE) mengenai kebijakan yang membatasi kegiatan yang sifatnya menimbulkan keramaian.

\"Buatkan SE Satgas Covid-19 Tanggamus berdasar hasil rakor datgas provinsi. Kalau bisa menyeluruh. Jangan fokus salat Idul Fitri saja. Tetapi seluruh kegiatan yang sifatnya pengumpulan massa harus dibatasi. Buatkan regulasi beserta sanksi yang disesuaikan dengan kondisi yang ada,\" pungkas Bupati.

Sementara Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya mengatakan, masih ada potensi orang luar masuk ke Tanggamus. Karena itu perlu dilakukan pendataan.

\"Kami setuju dengan adanya posko untuk pendataan warga yang keluar masuk ke Tanggamus. Kami juga melalui personel Bhabinkamtibmas melakukan pendataan bagi warga pendatang. Lalu mengenai PPKM, anggota dilapangan juga sudah siap. Cuma anggota juga harus diberikan pelatihan testing, tracing dan treatment,\" kata Oni.

Pada bagian lain, Dandim 0424/TGM Letkol Inf. Arman Aris Sallo meminta masyarakat untuk tidak menganggap Covid-19 enteng atau bahkan tidak ada.

\"Jangan sepelekan Covid-19 ini. Makanya saya hati-hati betul dengan penerapan protokol kesehatan. Jangan sampai nanti sudah kena, baru percaya kalau Covid itu ada,\" tegas Arman. (ehl/ral/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: