Iklan Bos Aca Header Detail

Refleksi 33 Tahun LPPOM MUI, Wapres : Label Halal Berikan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk

Refleksi 33 Tahun LPPOM MUI, Wapres : Label Halal Berikan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk

RADARLAMPUNG.CO.ID-LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) genap berkecimpung dan berkontribusi dalam sertifikasi halal Indonesia selama 33 tahun. Saat ini sektor industri halal Indonesia terus berkembang seiring dengan berkembangnya regulasi jaminan produk halal dan ke depan akan semakin progresif seiring dengan pencanangan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia. Hal ini terungkap dalam zoom meeting refleksi 33 Tahun Perjalanan LPPOM MUI dan Peresmian Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi, Selasa (25/1). Acara ini dihadiri Wakil Presiden Prof. Dr. (H.C.) K. H. Ma\'ruf Amin, KH. Miftachul Akhyar (Ketua Umum MUI) Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si (Kepala BPJPH) Adhi S. Lukman (Ketua GAPMMI) dan Ir. Muti Arintawati, M.Si (Direktur Utama LPPOM MUI). Di event ini, LPPOM MUI juga mengumumkan berbagai program yang akan dijalankan di tahun 2022. Diantaranya Halal Award 2022, Festival Syawal​ 1443 H, Minilab LPPOM MUI Bangka Belitung, Bulan Promo LPPOM MUI (Pendaftaran Sertifikasi Halal dan Harga Khusus Layanan Lab)​ dan Integrasi Si Halal dan CEROL SS 23000 untuk Percepat Layanan Sertifikasi Halal. Dalam sambutannya Ma’ruf Amin mengapresiasi komitmen, misi, dan konsistensi LPPOM MUI dalam upaya menjaga ketenteraman umat melalui konsumsi halal pangan, obat dan kosmetika yang terjamin kehalalannya. Selama 33 tahun terkahir, LPPOM MUI terus menjalankan fungsi audit pada sertifikasi halal yang pertama dan terpercaya sehingga turut menjadi ikon label halal bagi produk halal Indonesia. “Saat ini, kita terus berpacu dengan waktu. Utamanya untuk mewujudkan dua pekerjaan besar pada 2024, yaitu kewajiban tersertifikasinya halal bagi seluruh produk makanan dan minuman sekaligus visi Indonesia sebagai pusat industri produk halal dunia. Untuk itu sebagai pionir LPH di Indonesia, LPPOM MUI perlu terus mendukung upaya perluasan dan percepatan proses sertifikasi halal terutama bagi UMKM sektor makanan dan minuman,” ujar Ma`ruf. Ma`ruf Amin berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan agar dapat terus meningkatkan sinergi. Apabila seluruh pihak memberikan sumbangsihnya dan peran yang terbaik Insya Allah Indonesia akan mampu mewujudkan cita-cita kemajuan industri halal Indonesia. Menurut Wapres, penguatan ekosistem industri halal harus terus dilakukan, terutama untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas industri produk halal, agar semakin memberi nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Dalam industri halal, berbagai kebijakan untuk pengembang UMKM telah dijalankan sebagai fokus pemerintah, termasuk melalui fasilitasi sertifikasi halal. “Terima kasih kepada LPPOM MUI yang telah berperan aktif dalam program sertifikasi halal gratis atau SEHATI bagi UMK. Dan, melalui penyelenggaran Festival Syawal yang berhasil mencetak 644 UMK bersertifikat halal,” katanya. Wapres juga mengucapkan apresiasinya atas segala terobosan yang dilakukan LPPOM MUI dalam mengupayakan percepatan sertifikasi halal di tengah pandemi melalui sistem Modified Onsite Audit atau MOSA. Ini merupakan layanan sertifikasi halal daring, khususnya bagi produk-produk yang bersifat sederhana dan tidak memiliki tingkat kritis halal tinggi. Pada kesempatan ini, Ma’ruf Amin juga menekankan, label halal penting untuk memberi keyakinan bahwa mutu produk terjamin aman dan sesuai dengan syariat Islam, yaitu halalan thayyiban. “Adanya label halal juga memberikan nilai tambah dan daya saing produk, terlebih saat ini ketika kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk halal meningkat, bahkan telah menjadi bagian dari gaya hidup (lifestyle),” ujarnya. Ketua Umum MUI KH. Miftachul Akhyar menyatakan, LPPOM MUI sebagai Lembaga Pemeriksa Halal mampu beradaptasi dengan sangat baik dengan tuntutan regulasi yang mengharuskan sinergitas dengan semua stakeholder ekosistem halal, tuntutan dari kalangan pelaku usaha agar dapat memberikan layanan terpadu yang cepat, akurat dan efisien juga dijawab oleh LPPOM MUI dengan mengembangkan sistem pelayanan yang semakin memudahkan para pelaku usaha. Saat Pandemi Covid-19  melanda Indonesia, LPPOM MUI juga mendapatkan tantangan besar untuk memeriksa kehalalan berbagai jenis  vaksin Covid yang akan dimanfaatkan sebagai salah satu solusi dalam perlindungan kesehatan masyarakat.  Dalam pelayanan kepada pelaku usaha di mana terdapat kerterbatasan kebijakan kerja di rumah atau work from home, LPPOM MUI menginisiasi layanan MOsA (Modified Onsite Audit).  Audit halal ini dimodifikasi dengan metode tertentu sesuai standar Komite Akreditasi Nasional (KAN).  Untuk merespons tantangan kewajiban tersertifikasi halalnya seluruh produk makanan dan minuman serta visi Indonesia sebagai pusat industri produk halal dunia., LPPOM MUI terus  melakukan transformasi dalam hal peningkatan layanan sertifikasi halal, terobosan sistem, dan penguatan internal. Muti Arintawati, Direktur Utama LPPOM MUI  mengatakan bahwa kini  tanggung jawab LPPOM MUI tidak lagi hanya menjalankan amanah MUI untuk menentramkan umat dan memberikan layanan prima kepada perusahaan penerima jasa sertifikasi halal, melainkan juga tanggung jawab untuk compliance terhadap regulasi negara. Muti menjelaskan bahwa bentuk peningkatan didukung dengan peralatan laboratorium halal yang sangat memadai. Kini, LPPOM MUI telah meningkatkan layanan laboratorium halal terbaru, yakni dengan laboratorium kimia dan mikrobiologi yang diresmikan pengoperasiannya bersamaan dengan tasyakur milad ke 33 tahun LPPOM MUI.  Selain itu ada sistem terbaru bernama OLIGO LS yang sangat mempermudah pelaku usaha dalam proses audit halal karena pada pengajuan sampel dan pemantauan progressnya bisa dilakukan secara online. (rls/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: