Hati-hati Nih! 3 Kandungan Kosmetik Berbahaya

Hati-hati Nih! 3 Kandungan Kosmetik Berbahaya

Radarlampung.co.id - Hati-hati dalam memilih kosmetik. Lihat kandungan, label halal, dan nomor registrasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Jika semuanya belum lengkap, bisa jadi kosmetik tersebut ilegal atau mengandung bahan berbahaya. Hal itu ditegaskan Direktur Pengawasan Kosmetik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Arustyono dalam ajang pameran terbesar di industri kecantikan bertajuk Cosmobeaute´ Indonesia 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Dia menyebutkan berbagai macam kandungan berbahaya di dalam kosmetik bisa menyebabkan hal fatal dalam jangka pendek atau jangka panjang. \"Jangka pendek misalnya alergi atau tak cocok pada kulit, jangka panjang bisa menyebabkan kanker,\" tukasnya, Jumat (12/10). Salah satu kandungan yang berbahaya adalah asam retinoat. Asam retinoat dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan teratogenik (cacat pada janin).  Sehingga, kandungan asam retinoat bisa berbahaya bagi ibu hamil. Jika memakai kosmetik dengan kandungan tersebut, bumil bisa mengalami risiko bayi lahir cacat. \"Orang hamil pakai kosmetik dengan asam retinoat membuat janin bisa cacat. Biasa terdapat banyak pada krim pemutih. Kalau dipakai setiap hari akan terjadi penetrasi kulit dan darah,\" tegas Arustyono. Kandungan lainnya yang berbahaya adalah merkuri. Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian Merkuri (Hg) dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit, yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin hingga kanker. Lalu Hidrokinon termasuk golongan obat keras. Bahayanya menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar. \"Makanya di aplikasi android saat ini unduh BPOM, bisa dicek masukan nama kosmetik sudah terdaftar enggak di BPOM. Kalau belum, maka harus hati-hati,\" jelasnya. Dia juga menyarankan agar masyarakat jangan percaya dengan harga kosmetik merek sama tetapi jauh lebih murah. Misalnya saja membeli secara online dengan harga murah juga harus selektif. (jpc/ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: