Iklan Bos Aca Header Detail

Hilang Sebagian Pondasi, Rumah Ini Berdiri Menggantung di Tebing Sungai

Hilang Sebagian Pondasi, Rumah Ini Berdiri Menggantung di Tebing Sungai

Hujan deras yang mengguyur Bandarlampung sejak Jumat (12/6) dini hari membuat beberapa daerah dilanda banjir juga longsor. Termasuk dialami Hardi Wahyuni (65), seorang janda tua yang mendiami rumah di Jalan Pagar Alam, Gang Damai, Nomor 23, Kelurahan Segala Mider, Tanjungkarang Barat. Dirinya kini kian dibuat cemas lantaran rumah miliknya sangat beresiko tergerus longsor. Laporan Rimadani Eka Mareta, Bandarlampung Suasana menegangkan begitu terasa kala langkah kaki tergerak mendekati rumah milik Hardi Wahyuni (65), salah satu warga yang menjadi korban longsor di kawasan Segala Mider, Tanjungkarang Barat akibat hujan Jumat (12/6) dini hari. Rumah milik Yuni -sapaan akrab Hardi Wahyuni- ini berada tepat di tepi jurang yang terhubung dengan aliran sungai Kali Balau. Jarak rumah dengan jurang sungai yang sebelumnya berjarak tak lebih dari tiga meter itu kini menjadi tak berjarak. Batas tebing sungai kini telah sampai di pondasi rumahnya. Sedikit beruntung, rumahnya tak ikut tergerus longsor karena hujan. Namun, halaman depan rumah milik Yuni kini mengambang tanpa pondasi. Halaman depan rumah bercorak ungu itu kini diberi bambu pembatas agar masyarakat ataupun anggota keluarga tak ada yang menginjaknya karena ditakutkan dapat terjatuh ke bawah. Tak ayal, perasaan cemas terus bergentayangan di pikiran Yuni. Dirinya khawatir jika hujan deras kembali datang, dan tanah di bawah rumahnya tak mampu bertahan dari longsor. \"Itulah yang saya takutkan. Kalau hujan deras datang lagi, saya khawatir rumah saya terkena longsor,\" ujar Yuni sembari memandangi kondisi rumahnya. Saat beraktivitas atau tertidur pun Yuni mengaku sudah tak tenang, takut kembali datang hujan. Sementara sejak longsor terjadi hingga saat ini, belum ada pembuatan talud pihak-pihak terkait guna menguatkan tanah di bawah rumahnya. Hanya tampak keluarganya bergantian gotong-royong sebisanya membantu membuatkan talud di sekitar bawah longsoran. \"Saya nggak bisa tidur tenang. Apalagi belum ada kabar dari aparat pemerintah terkait bantuan dan lainnya. Saya berharap kali ini bisa dibangun talud, agar rumah saya tidak terkena longsor jika hujan kembali datang,\" harapnya. Kepada radarlampung.co.id, Adi Purwanto selaku mantu Yuni menuturkan, kecemasan menghantuinya. Dirinya khawatir rumah sang mertua ikut terbawa longsor saat hujan kembali turun. \"Semennya gantung, bawahnya ngepleng kosong. Yang ditakutkan hujan besar lagi, bisa habis nanti rumah ini. Semenjak kejadian malam itu nggak tenang, apalagi kan (mertua) sudah tua,\" lanjut Adi. Kini mereka berharap adanya bantuan dari pemerintah setempat. Karena saat ini hujan masih kerap datang mengguyur Bandarlampung. \"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah. Karena saya takut jika hujan kembali datang rumah mertua saya ikut terdampak,\" tandasnya. (*/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: