Iklan Bos Aca Header Detail

Rute Lampung-Malaysia Terbang Perdana, Hanya Dua Daerah Berpartisipasi

Rute Lampung-Malaysia Terbang Perdana, Hanya Dua Daerah Berpartisipasi

Radarlampung.co.id - Hari ini, Sabtu (4/5), penerbangan perdana rute Internasional Bandara Radin Inten II Lampung Selatan (Lamsel) - Kuala Lumpur, Malaysia, direalisasikan.

Keberangkatan dipimpin langsung oleh Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo tanpa didampingi Wakil Gubernur Bachtiar Basri.

Pantauan radarlampung.co.id,  sebagian besar penumpang yang berangkat melalui maskapai Citilink ini merupakan pejabat dari Pemprov Lampung. Di antaranya,  Pj. Sekprov Lampung,  Hamartoni Ahadis,  Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Lampung Minhairin,  Kepala Distan TPH Lampung A.Chrisna Putra,  Kepala Diskominfotik Chandri,  Kepala Dinas Cipta Karya dan PSDA Ali Zubaidi dan Kepala Dinas PMD Syaiful Dermawan.

Selain pejabat di lingkungan pemprov ada dua perwakilan kepala daerah. Yakni,  Bupati Pringsewu Sujadi dan Wakil Bupati Waykanan Edward Antoni.

Take off pesawat jenis Airbus A320 ini sekitar pukul 09.00 WIB. Di mana sebelumnya, Gubernur juga melalui serentetan tahapan pemeriksaan. Mulai dari boarding pass, X-ray dan pemeriksaan Keimigrasian di counter yang sudah disediakan.

Sebelum keberangkatan, dilakukan acara seremonial oleh Ridho. Orang nomor satu di Sai Bumi Ruwa Jurai ini mengatakan, tentunya banyak hal positif sebagai multiplier efect_dari penerbangan internasional di Lampung. Seperti, membuka berbagai peluang baru dalam perkembangan Lampung ke depan.

\"Tentunya akses yang mudah langsung dari luar ke Lampung akan sangat menguntungkan. Mulai dari sektor pariwisata, investasi dan beberapa sektor lain, \" ujarnya di Bandara Radin Inten II Lamsel.

Sementara, Pj. Sekprov Lampung Hamartoni Ahadis menambahkan ke depannya mengagendakan pembahasan dengan berbagai unsur menuju penerbangan reguler. Di antaranya PHRI,  Kadin,  dan beberapa unsur lain.

\"Tentu saja ada tindaklanjut mengenai rute regulernya. Nah, bersama unsur itu kita akan bahas dan mencari formula bagaimana ketetapan rute reguler bisa terlaksana. Kemudian, penyediaan pendukungnya juga harus kita dorong, \" kata dia. (abd/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: